Radifa #1: Al Qur'an di Hatiku
6:30 AM
Day 8,9 Ramadhan 1436 H
#30DaysChallengeWhatYouGetInRamadhan
#Review ‘Al Qur’an di Hatiku, Prestasi di Tanganku’
#30DaysChallengeWhatYouGetInRamadhan
#Review ‘Al Qur’an di Hatiku, Prestasi di Tanganku’
Bismillah..
Sebelumnya mau cerita dulu, jadi kemarin tanggal 24 Juni 2015 ada acara semacam talkshow bertema ‘Al Qur’an di Hatiku, Prestasi di Tanganku’ yang di selenggarakan oleh ‘Radifa’ atau kependekan dari Ramadhan di Farmasi (UGM). Acaranya jam 15.30 WIB tapi.. berhubung akunya takut masuk sendirian dan walhasil nunggu temen biar bisa masuk bareng, kita masuk sekitar jam 16.30 WIB. So, this is my summary from what I have got from that about an hour talkshow I attended :’)v
Sebelumnya mau cerita dulu, jadi kemarin tanggal 24 Juni 2015 ada acara semacam talkshow bertema ‘Al Qur’an di Hatiku, Prestasi di Tanganku’ yang di selenggarakan oleh ‘Radifa’ atau kependekan dari Ramadhan di Farmasi (UGM). Acaranya jam 15.30 WIB tapi.. berhubung akunya takut masuk sendirian dan walhasil nunggu temen biar bisa masuk bareng, kita masuk sekitar jam 16.30 WIB. So, this is my summary from what I have got from that about an hour talkshow I attended :’)v
Mas Ibnu Asyrin –Hafidz Qur’an
Semua muslim pasti sangat menginginkan untuk dapat menghafal Quran, sebagai kitab sucinya. Tetapi, banyak sekali halangan yang menghalangi kita untuk istiqomah, atau konsisten dalam menghafal Al Quran.
Kata Mas Ibnu, menghafal Qur’an itu sebenernya gampang! Sebagaimana Allah telah berfirman, ‘Dan sungguh telah kami permudah Al Quran sebagai pelajaran’. Namun, yang menjadi pertanyaannya adalah: Adakah di antara kita yang mau mengambil pelajaran itu? Kemudian Mas Ibnu menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan menghafal Al Qur’an, Beliau menceritakan tentang adanya masyarakat nonis yang bisa menghafal Al-Qur’an, bahkan lancar dalam berbahasa arab. Dan beliau yang telah berpengalaman dalam menghafal Al Quran mengatakan ‘Yang susah adalah tanggung jawabnya dalam hal bagaimana kita menjaganya (hafalan)’
Mas Nabil –Mahasiswa Berprestasi Favorit UGM 2015
…Al Quran di Hatiku, Prestasi di Tanganku. Mas Nabil sebagai Mahasiswa berprestasi pun juga selalu menjaga interaksinya dengan Al Quran. Kereen.
Saya agak lupa dengan pertanyaan lain yang diberi moderator kepada Mas Nabil.. karena saya duduk di paling belakang. Afwan –v
Saya agak lupa dengan pertanyaan lain yang diberi moderator kepada Mas Nabil.. karena saya duduk di paling belakang. Afwan –v
Mas Satria –Presiden Mahasiswa UGM
Kemarin, Mas Satria datang terlambat sekitar jam 5 kurang, tapi bagiku dan temen-temen yang baru aja dateng, kita seneng karena paling enggak kita dapet 1 pembicara yang full bisa kami ikutin ehehe. Beliau terlambat karena ternyata beliau lupa kalau ada jadwal mengisi di radifa. Beliau habis dari rapat BEM yang sebenernya belum selesai, tapi Mas Satria tetap datang ke radifa.. hehe.
Saat diberi pertanyaan ‘Bagaimana interaksi Mas Satria dengan Al Quran?’ Mas Satria bercerita tentang pengalamannya kalau dulu, beliau sempat berhenti dari program ODOJ (One Day One Juz) karena waktu ikut ODOJ, Mas Satria yang tadinya belajar tentang qiroati jadi enggak dipakai karena seperti ‘Di kejar target’ padahal beliau pengennya membaca Al Quran itu untuk mendapatkan ketenangan hati. Nah, Mas Satria sekarang tetep baca quran setiap hari tetapi beberapa halaman perhari supaya qiroatinya tetep terjaga. Tetapi Mas Satria bilang, mau ikut odoj lagi..
Sebagai Presma (Presiden Mahasiswa) yang sangat sibuk dan aktif dalam organisasi BEM tentunya, Mas Satria bercerita tentang apa yang mendorong beliau untuk menjadi pemimpin dan ikut dalam organisasi tersebut. Motivasi yang mendorongnya adalah:
1. Bertanya kepada dirinya sendiri (sampai saat ini)
‘Mengapa kita hidup di dunia?’
Disini aku Cuma sempet nyatet satu poin dari 3 jawaban yang di berikan itu.. yaitu menjadi khalifah
Kemudian Mas Satria juga memberi penjelasan kenapa dia terjun ke dalam organisasi. Jawabannya singkat, padat, dan jelas: Pengen banyak nolong orang. Melalui berorganisasi khususnya BEM, Mas Satria dan lainnya dapat membantu teman-teman disana yang ingin melanjutkan kuliah seperti menatur tata tertib, menyesuaikan harga UKT (Uang Kuliah Tunggal), menyalurkan aspirasi dan bantuan, dan masih banyak hal lainnya.
2. Amanah hidup di dunia
‘Ketika kita jadi pemimpin, kita kadang bingung yang kita lakuin udah bener atau belum. Ketika kita menjadi pemimpin yang ibaratnya udah paling tertinggi, kita mau nanya ke siapa lagi? Nah kita disini menjawab perilaku yang kita lakuin bener atau enggak dari sejarah yang ada dan tidak lupa dari kepemimpinan Rasulullah juga. Nah kalau belum ada di sejarah, bertahan dengan prinsip yang di buat. Ambil sisi yang paling penting’
Beliau juga memaparkan tentang masalah yang sering terjadi dalam organisasi. Yaitu: Profesionalitas dan kekeluargaan. Kata masnya, ketika kita menghadapi persoalan ini kita harus ambil yang paling substantive (sebenernya aku belum paham maksud dari ini._.), mencari perbedaan mencari titik temu atau metode. Karena metode bertujuan untuk perubahan. (Belum paham banget sih tapi mungkin intinya dari setiap persoalan pasti ada jalan) #CMIIW
‘Mengapa kita hidup di dunia?’
Disini aku Cuma sempet nyatet satu poin dari 3 jawaban yang di berikan itu.. yaitu menjadi khalifah
Kemudian Mas Satria juga memberi penjelasan kenapa dia terjun ke dalam organisasi. Jawabannya singkat, padat, dan jelas: Pengen banyak nolong orang. Melalui berorganisasi khususnya BEM, Mas Satria dan lainnya dapat membantu teman-teman disana yang ingin melanjutkan kuliah seperti menatur tata tertib, menyesuaikan harga UKT (Uang Kuliah Tunggal), menyalurkan aspirasi dan bantuan, dan masih banyak hal lainnya.
2. Amanah hidup di dunia
‘Ketika kita jadi pemimpin, kita kadang bingung yang kita lakuin udah bener atau belum. Ketika kita menjadi pemimpin yang ibaratnya udah paling tertinggi, kita mau nanya ke siapa lagi? Nah kita disini menjawab perilaku yang kita lakuin bener atau enggak dari sejarah yang ada dan tidak lupa dari kepemimpinan Rasulullah juga. Nah kalau belum ada di sejarah, bertahan dengan prinsip yang di buat. Ambil sisi yang paling penting’
Beliau juga memaparkan tentang masalah yang sering terjadi dalam organisasi. Yaitu: Profesionalitas dan kekeluargaan. Kata masnya, ketika kita menghadapi persoalan ini kita harus ambil yang paling substantive (sebenernya aku belum paham maksud dari ini._.), mencari perbedaan mencari titik temu atau metode. Karena metode bertujuan untuk perubahan. (Belum paham banget sih tapi mungkin intinya dari setiap persoalan pasti ada jalan) #CMIIW
Sampailah pada penghujung acara dan di buka sesi Tanya jawab yang di tujukan kepada ketiga pembicara
Q: Bagaimana agar istiqomah dalam menghafal Al Quran dan mengamalkannya?
A: -Yang paling susah dari menghafal Al Quran adalah menjaganya, maka bacalah sesering mungkin
-Ambil contoh cendekiawan muslim seperti Ibnu Sina yang sudah menjadi hafidz sejak umur 7 tahun ditambah beliau adalah seorang ilmuwan. Imam Syafi’I pun demikian, beliau hafal Al Quran sejak umur 9 tahun dan di usianya saat 17 tahun, beliau sudah menjadi mufti’ atau ustad
-Al Qurannya jangan ganti-ganti ‘Ini serius lho’ kata Mas Ibnu
-Kadar keimanan itu kadang naik kadang turun. Fluktuasi. Turun itu boleh, tapi jangan sampai lepas
-Ciptakan lingkungan kondusif. Kalau bisa yang tujuannya sama.
-Cari yang paling berkesan dalam membaca Al Quran. Kalau Mas Ibnu sendiri seneng kalau Makhrajul hurufnya bener, nah itu yang menjadikan hati senang dan semangat dalam menghafal Al Quran
CLOSING STATEMENT
‘Kalau membaca Al Quran adalah ibadah, Prestasi adalah dakwah’ -Mas Nabil
‘Tetap semangat, berjuang!’ -Mas Ibnu
‘Temukan kenyamanan, ketenangan dalam menghafal Al Quran’ -Mas Satria
Closing statement di berikan oleh ketiga pembicara. Maaf kalau salah penempatan nama. tapi yang jelas itu semua keren banget! Maaf banget bobot materi yang saya tulis di sini pada masing-masing pembicara sangat enggak rataaa…. Saya dateng telat dan Cuma dapet segitu afwan TT tapi yang jelas those summary are what they told! Mereka keren semuaaa mas moderator yang bikin ngakak juga enggak bikin suasana jadi membosankan. Soooo Glad to attend this event! 😊
--------------Tunjukkanlah Al Quran dalam pesona kalian!💙-----------------
Rabu, 24 Juni 2015
Buka bersama
Inspiring Ramadhan bersama radifa
‘Al Quran di Hatiku, Prestasi di Tanganku’
Ruang Sidang Fakultas Farmasi Unit V UGM
Ulfah Choirunnisa
Buka bersama
Inspiring Ramadhan bersama radifa
‘Al Quran di Hatiku, Prestasi di Tanganku’
Ruang Sidang Fakultas Farmasi Unit V UGM
Ulfah Choirunnisa
[UC]
0 comments