Langit gelap, kilat petir tanpa suara, dan hujan rintik sisa hujan amat lebat sejak tadi sore menyekapku untuk tetap berada di kamar. Seharusnya aku sedang pergi untuk menemui teman yang sedang berjuang namun ternyata takdir berkata lain. Aku tidak mendapatkan izin meskipun sudah dengan ‘proposal’ yang jelas. Hujan, katanya. Pun padahal kalaupun aku tetap berangkat, aku tidak akan basah kehujanan kecuali jika aku...
(Baca: Pahlawan tanpa/ tanda jasa biasa//) Tlah banyak aku menulis tentang berbagai hal yang absurd, abstrak, dan terkadang menulis tentang orang-orang (Bagiku, tokoh) yang menginspirasiku. Namun ternyata aku melupakan seorang tokoh penting. Tokoh yang turut serta mengukir sejarah dalam hidupku. Tokoh itu ialah guru privatku, pahlawan tanpa tanda jasa biasa-ku. Nama aslinya Dwi Hartati, beliau dipanggil Bu Tati tapi entahlah mengapa, sepertinya sih...
Perbincangan senja: Ngapain aja tadi? Udah nggak pernah ketemu po sama temen-temenmu? kok temen-temenmu nggak pernah main ke rumah lagi? Katanya A, B mau kerumah? Lagi ikut apa di kampus? Udah daftar *piip* belom? Masih suka ketemu dan ngobrol nggak sama A? udah sejauh mana akselerasi dia? Jangan lupa dicontoh. P.S: A, B bukan inisial. Hanya perumpamaan Begitulah rangkaian pertanyaan yang ayah sodorkan...
Apa Kabar? Jangan sampai jadikan bertanya kabar menjadi sesuatu yang perlu dipikir ulang untuk ditanyakan pada sesiapa saja. Tiba-tiba terlintas dipikiranku tentang sesiapa yang tidak sedang berada di tempat ia biasa berada. Baik untuk keperluan menghadiri agenda penting; maupun pulang kampung, mengabdi pada kedua orangtua, Dimanapun mereka, aktivitas yang padat tentu telah antre di depan. Tapi bahkan aku -yang menetap dirumah- sadar bahwa...
Setelah duel bermain piano tiles dengan adek dan mas, aku kembali ke istanaku usai dipakai bocil -bocah cilik- (adek) untuk les. Gerahnya hari membuatku berbaring diatas kasur, sembari menghidupkan kipas angin -yang jika ketahuan ayah aku akan terkena marah- dan berhadapan dengan laptop. Aku memilih untuk menulis. Aku teringat kembali setelah terhibur dengan drama india uttaran dan game piano tiles tentang hariku. Hariku...
Disampaikan oleh: Mbak Zahratul Iftikar Jadna Masyhida (zhriftikar.blogspot.com) Dirangkum oleh: Ulfah Choirunnisa Ilmu terbagi menjadi dua menurut sifatnya: Fardhu ‘Ain, dan Fardhu Kifayah. Fardhu ‘ain berarti wajib banget yakni Ilmu agama yang dapat diperoleh dimana saja baik di kehidupan sehari-hari dan juga dari mentoring :) sedangkan Fardhu Kifayah adalah ilmu umum. Dapat berupa pelajaran, keahlian, atau hal lainnya yang dapat diperoleh dari sekolah,...
Smile before readNo begins, so no ends ... Thing to think: We are free. Do what you love and i really don't mind. Forget what had happened before and i beg you a very big apologize.Let's start the new life. Let Him shows our way. Remember, if Allah wills anything we think it wouldn't happened, would pleasantly happened.Work hard, pray hard 😊 (Keep)...
“We don’t meet people by accident. They meant to cross our path for a reason” -Mas Retas Aqabah Amjad “We don’t meet people by accident. They meant to cross our path for a reason” -Mas Retas Aqabah Amjad ...
Hanya tinggal beberapa jam lagi, kita akan memasuki awal tahun baru 2016. Berarti kita akan meninggalkan tahun 2015 dan melangkah ke tahun 2016. Keluhan pun datang bertubi-tubi dari orang yang berlainan, atau mungkin juga muncul dari diri sendiri. Namanya saja keluh, berarti hal yang kemudian dipandang negatif: sedih. Banyak bukan, diantara kita yang merasa sedih karena segera akan meninggalkan tahun 2015? Perlu digarisbawahi...
Waktu berlari begitu cepat hingga sampailah aku pada pagi H-1 tahun 2016 ini. Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan untuk hidup dan berlatih menjadi insan yang bermanfaat. Dua masa berlangsung di tahun 2015. Masa yang satu telah usai, sedang yang lainnya masih berlangsung. Masa itu adalah masa SMA, dan masa kuliah. Masa-masa yang meninggalkan poin sejarah dalam hidup. Sejarah yang rasanya terus-menerus mengakar kuat...