Tausiyah Sesi I oleh Ust. Syatori Abdurrouf
‘Hijrah menuju Allah’
Al-Ankabut:26
Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. Dan berkatalah Ibrahim: “Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Kalau ada orang nanya ke orang ‘Mau kemana kamu?’ jawabnya kalau nggak ‘Ke pasar’, ‘Ke rumah’ atau apapun. Tetapi beda apabila yang nanya itu Allah. ‘Mau kemana kamu?’ Maka jawablah: ‘Aku tidak mau kemana-mana, aku hanya ingin kembali kepadaMu. Kemudian, manusia dibagi menjadi tiga macam:
- Manusia Nafsu: tidak tertarik pada hal yang baik, tertarik dan ingin melakukan hal yan jelek-jelek.
- Manusia Akal: Ada kesempatan (untuk berbuat baik) tetapi di tolak. Contohnya adalah kalau kena air panas, dia langsung marah-marah.
- Manusia hati: tertarik pada hal yang baik dan ingin melakukan hal yang baik tersebut. Manusia hati sadar betul, walaupun hidupnya susah, dia percaya bahwa ada yang hidupnya lebih susah darinya. Maka ia terpacu untuk bersyukur. Selalu mencerna apapun dengan hati.
Manusia nafsu dan manusia akal yang tidak segera bertaubat dan meninggal dalam dua kaeadaan tersebut akan meninggal secara su’ul khotimah yaitu lawan kata dari khusnul khotimah. Naudzubilah..
Tausiyah Sesi II oleh KH Abdullah Gymnastiar (AA Gym)
Ali Imran 26
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
berisi tentang amanah. Sesungguhnya amanah itu bukanlah kesenangan semata, akan tetapi banyak yang harus difiikirkan seperti menyadari bahwa mengemban amanah itu merupakan sesuatu yang berat, semakin kompleks jabatannya semakin berat apa-apa yang kita tanggung. Karena segala yang kita lakukan dalam mengemban amanah itu akan di hisab di akhirat. Yang baik untuk hisab yang baik yang buruk untuk hisab yang buruk. Penerapannya dalam kehidupan dikaitkan dengan penurunan jabatan. Misal kita sudah dalam keadaan nyaman bahkan sangat nyaman dengan amanah yang kita peroleh, akan tetapi tiba-tiba tingkat amanah kita diturunkan, atau bahkan dikeluarkan dari perusahaan tersebut karena sesuatu hal. Atau karena hal yang bahkan terkait dengan akhlak: dituduh berbuat tidak jujur padahal kita jujur. Pasti dalam kasus ini, kita merasa sakit hati. Tapi.. ternyata sakit hati atau luka di hati itu adalah percerminan dari siat keukeuh, sift pengen kita terhadap sesuatu. Atau singkatnya, kita belum bisa bersifat ridha. Maka dalam kasus ini kita diwajibkan untuk berlatih ridha, ridha dalam diturunkan tingkat amanahnya. Karena Allah itu pasti memberi yang terbaik. Takdir, Jodoh, dll tidak akan tertukar karena Allah Maha Presisi . Percayalah, Allah tidak akan mengecewakan
Question and Answer
1. Q: Alhamdulillah berarti ‘Segala puji bagi Allah’ maka kita harus memberikan segala pujian kita hanya untuk Allah. Lantas bagaimana jika kita memuji orang lain karena apa yang dia peroleh? Karena saya pernah memuji orang karena kehebatannya tetapi dia malah mengatakan bahwa pujianku hanya mengantarkannya menuju neraka. Lalu bagaimana?
A: Memang, akan mengantarkan ke neraka (Mungkin maksudnya, jika dia di beri pujian, dia akan merasa ‘Wah’ dan jadi sombong, Naudzubillah) memberi pujian boleh, asalkan dikaitkan dengan Allah misalnya mau muji ‘Wah kamu kaya banget sih’ dianti menjadi ‘Alhamdulillah Allah membukakan pintu rezekinya untukmu’ atau ‘Wah hebat banget kamu’ menjadi ‘Alhamdulillah Allah bantu kamu jadi hebat’
(Jadi dengan muji orang kita tetep muji Allah juga kan? Ada tahmidnya juga.. hehe)
2. Q: Alhamdulillah saya hidup dalam keluarga yang berkecukupan, akan tetapi ayah dan ibu saya kurang harmonis. Apa yang harus saya lakukan sebagai anak agar mereka kembali harmonis?
A: Kelebihan dan kekurangan orang tua adalah lading amal bagi kita. Toh, kita juga tidak memilih dari mana kita ingin dilahirkan? Maka solusi yang pertama adalah ridha. Yang kedua adalah terus menerus perbaiki akhlak seperti rajin mengaji, sholat, tahajud. (Mungkin dengan begitu ketika mereka melihat hatinya akan luluh dan berusaha untuk harmonis kembali. Bukankah orang tua bahagia melihat anaknya berlaku baik?) jangan terlalu banyak melontarkan nasehat karena tidak mempan. Sesungguhnya Allah Maha Membolak Balikkan hati.
3. Q: Mengharap penilaian dari orang lain apabila melakukan hal A B terhadap si A si B
A: Nggak papa, empati itu bagus. Menjaga perasaan orang tiap akan melakukan sesuatu. Selalu saja evaluasi diri.
4. Q: Cara mendekat dengan Allah, saya takut sekali dengan Allah hingga saya mengalami depresi
A: selalu berdzikir, istighfar. Sesungguhnya kita tidak boleh sedih karena takut dengan Allah. Kita harus bahagia karena itulah karunia yang di beri Allah. Itu langka.
(Pertanyaan sekaligus cerita ibu ini sangat mengharukan. Beliau meminta kepada Allah agar dirinya di dekatkan denganNya seperti dekatnya Ust. AA Gym kepadaNya. Saat itu juga Ustad berkata bahwa ‘Saya masih jauh, Bu’ dalam pertanyaan ini, Ustad mengajak Ibu untuk berdiskusi sebentar. Begitu mengharukan, ibu ini sangat takut kepada Allah hingga mengalami depresi dan sedengar saya beliau sedang dalam rehabilitasi. Subhanallah, Ibu ini sedang mendapat karunia langka Allah dan cobaan dalam menghadapi depresinya. Semoga ibu ini selalu dilindungi Allah dengan Rahmatnya dan bisa dekat dengan Alla. Allahumma Aamin..)
5. Q: Lagi rapat, udah adzan, udah nyuruh buat sholat tapi masih aja ada yang bilang ‘Ntaran deh 5 menit lagi’ dan hal lainnya. Solusinya?
A: Sholat tepat waktu adalah salah satu amal yang paling disukai oleh Allah. Dan sholat juga yang akan ditanya di kubur nanti. Maka solusinya adalah diajak lagi kaya misalnya ketika diajak dia jawab ‘5 menit lagi. Kenapa sih kok kamu sholatnya tepat bgt’ jawab dengan: ‘iyalah aku nggak tau umurku sampe kapan. Siapa tau 5 menit lagi aku meninggal’ jika sudah diajak tetep aja ngga mau, yasudah. Biarkan. Lagian Allah nggak butuh apa-apa dari kamu yang gamau sholat, tapi kamu rugi banget ga melakukan untuk Allah.
6. Q: Mendoakan mertua non islam, padahal sebagai umat islam kan nggak boleh mendoakan orang kafir. Lalu, tetep bolehkah?
A: Boleh, tetapi.. selama mereka masih diberi nyawa, doanya adalah menngharap hidayahNya agar sampai ke mereka sehingga mereka bisa bertaubat. Tetapi kalau sudah meninggal, wallahualam… itu urusan Allah.
Sebenernya masih banyaaaaak banget yang mau nanya. Tapi waktunya udah habis. Tausiyah yang diberikan Ust. Syatori dan Ust. AA Gym ini menyenangkan, seru, menyentuh, Alhamdulillah. Hadirin yang dating menghadari tausiyah beliau dan Ust. Syatori Abdurrouf pun memadati Masjid Kampus UGM. Jadi.. kalau Masjid kampus UGM penuh kira-kira pesertanya berapa yaah hehehe…
Okay.. segitu yang bisa ditulis, mamng nggak sama persis samayan diomongin tapi.. inshaAllah intinya gitu kok hehe.. semangat semuaaaa saling menyemangati yah.. semoga kita semua selalu dalam naungan rahmatnya Aamiin..
Kajian Tauhiid Akbar,
Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada,
Sabtu, 25 Oktober 2014,
Awal hari di tahun 1436 H.
Ust. Syatori Abrurrouf dan Ust. Abdullah Gymnastiar