Adalah tema yang diberikan untuk outbound peserta Rumah Kepemimpinan
Regional 3 Yogyakarta Batch 8. Reaksi pertama kami ketika mendengar tema
tersebut dari Eksekutif Regional Regional 3 (Bang Chandra, Mas Hamdan, dan Mba
Devi) adalah tertawa. Bagaimana tidak, Finding Dory kan judul film yang lagi
hits? Kenapa outbound kami diberi tema yang demikian? Sementara Dory ternyata
adalah ikan yang sangat pelupa.
Kata ER,
outbound kita would be amazing! Karena kita akan mencari Dory. Akan mencari
yang katanya adalah harta karun terbesar kita, yang katanya adalah akan
mengubah diri kita. Kami semakin penasaran dan mempertanyakan kepada diri kita
apakah outbound
kali ini akan benar-benar amazing? Yuk,
simak cerita dari persiapan hingga akhir!
***
‘Peserta putri
wajib memakai baju dan kerudung warna merah, bawahan rok warna bebas dan
peserta putra wajib memakai kaos putih, bawahan training warna bebas’
Perlengkapan pertama kita adalah dresscode yang
wajib ‘ain dipakai untuk amazing outbound kali ini. Kedua, kami juga disuruh
membawa bekal financial maksimal Rp 10000 per orang, membawa ransum, dan
membawa ‘bekal bersama’ yang dapat mengajak orang-orang menuju kebaikan ‘Wah apa ini’ batinku
kala melihat poin perlengkapan terakhir yang harus kita bawa. Kuputuskan untuk
memikirkannya dirumah nanti.
***
Pict source: Bang Chandra Nur T, ER RK3 #8 |
Kami wajib berkumpul di lapangan GSP tengah pada hari Senin, 24 Juli 2016
pukul 06.00 WIB. Ya, jam 6 pagi harus sudah sampai sana. Tiga belas kilometer
dari rumah dan estimasi yang kacau memutuskan untuk meminta tolong ayah
mengantarkanku ke lokasi. Alhamdulillah, tepat pukul 06.00 WIB saya sudah
berada di lokasi. Beberapa menit setelah itu, kami sudah berdiri untuk apel dan
pemanasan. Pemanasan di pimpin oleh alumni RK, Mas Adit dan Mas yang lain
dengan sangat seru!
Pict source: Bang Chandra Nur T, ER RK3 #8 |
Pertama, kami disuruh menghitung ritme gerakan menggunakan bahasa daerah
kami masing-masing, tapi yang kebagian menghitung hanya nakula saja hehehe. Ada
yang Jawa, Padang, Jawa Timuran, dan lain lain. Kedua, kami diajak untuk
bermain bersama yang membuat kita mengenali teman-teman seperjuangan kami di 22
bulan nanti. Jadi, kami diajak untuk membuat lingkaran besar dan
mengelilinginya sambil bernyanyi. Nantinya, akan diberikan intruksi secara
dadakan yang membuat kita harus mencari pasangan kita saat itu juga.
‘Kumpul sesuai
ukuran sepatu!’
‘tiga tujuuuuuh sini tiga tujuuh’
Suasana sangat riweuh
saat itu. Ukuran sepatu saya 37, dan yang berada dalam lingkaran kami ada
saya, Mba Yara, Kak Ros, dan dua lainnya. Instruksi pertama tidak ada yang
dihukum sepertinya hehe. Instruksi kedua adalah berkumpul sesuai bulan lahir.
Saya lahir di bulan November dan saya hanya berdua dengan Mba Novi Inayatun, dari
sini saya dapat mengetahui bahwa ternyata tanggal lahir kita tidak beda jauh.
Saya 10 November, dan Mba Novi 6 November hihi. Mulai dari sini, sudah ada yang
mendapat hukuman karena tidak berkumpul dengan yang bulan lahirnya sama.
Padahal, kelompok bulan lahirnya ada di sebelahnya. Sedangkan posisi dia nggak
tau wkwk, kena hukum deeeh. Instruksi selanjutnya adalah berkumpul sesuai
dengan provinsi kami berasal. Wah, kami kelompok Provinsi DIY dong! Hehe. Ada
saya sendiri dan Ayu dari Bantul, Mba Riyana dari Gunung Kidul, dan dua lainnya
namun tidak ada satupun dari kita yang berasal dari kota jogja #fail wkwk. Kak
Afifah dan Muthia berkumpul bersama tapi dihukum karena tidak sesuai provinsi.
Satu pulau Kalimantan, beda provinsi wkwk.
Instruksi selanjutnya dipending.. kami diajak untuk melingkar lagi, dan
berseru Yes, We
Are, Leaders dengan aturan satu orang satu kata dan saling melanjutkan.
Ternyata hal itu merupakan petunjuk untuk instruksi selanjutnya. Kami disuruh
untuk berkumpul sesuai dengan kata yang kita ucapkan tadi. Usut punya usut,
ternyata itu digunakan sebagai pembagian kelompok Amazing Outbound
kami!
***
Perkenalkan, Kelompok kami adalah kelompok Ikan Duyung, salah satu tokoh
dalam film Finding Dory. Terdiri dari Mba Una, Mba Yauma, Mba Yara, Mba Nadia,
Mba Iftin, Mba Awwal, Mba Emma, Mba Awe, dan saya sendiri. Wihiw. Dan yas, dari
sinilah cerita akan dimulai.
Pos pertama adalah pos kebersamaan. Disediakan sejumlah 5 terpal berukuran
skitar 1 m persegi. Goal dari permainan ini adalah bagaimana caranya agar
kesembilan anggota kami dapat menaiki ‘karpet ajaib’ menuju garis yang jaraknya
sekitar 5 meter. Bayangkan
guys, sembilan orang harus bisa sampai ke garis finish dengan menggunakan
karpet ajaib! Kelompok kami bersusah payah dalam mencapai garis finish,
berbagai cara kita lakukan, mulai dari mencoba naik bersembilan sampai mencoba
per dua orang. Sebenarnya berhasil, tetapi kurang efisien hiihi.
Sampai pada pertengahan dalam permainan ini, dua orang nakula menawarkan
solusi yang bisa menghantarkan kita sampai ke garis finish dan mampu menjamin
kurang dari 5 menit lamanya, 60 orang bisa sampai di garis finish tersebut.
Kami penasaran, Mas Adit memberinya waktu sekitar 2 menit untuk memberikan kesempatan
pada dua nakula menawarkan solusinya.
***
Solusinya adalah dengan memanfaatkan lima buah terpal menjadi jembatan bagi
kami 60 orang untuk mencapai garis finish. Oh iya juga ya, batinku.
Dalam waktu 4 menit 18 detik, alhamdulillah kami sampai di garis finish. Kami
pun memberi applause
untuk dua nakula tersebut. Namun ternyata, di awal sudah ada yang
menawarkan solusi bersama dan Mas Adit mengatakan tidak boleh. Karena ternyata,
panitia ingin
melihat kita berusaha keras terlebih dahulu sebelum menerima tawaran solusi
di depan. Yeay!
Ikan Duyung mendapatkan juara sebagai
kelompok yang berusaha paling keras. Dan hadiahnya, kita bisa berangkat lebih
dulu dari kelompok yang lain. Dibekali uang kelompok sebesar Rp 100000, Botol
minum 1,5 liter perorang, dan dua smartphone akan menghantarkan kami ke
petualangan yang sesungguhnya.
Berangkat!
Berjalan selama tiga menit dari GSP, Smartphone Mba
Yara berbunyi. Ada clue
chat dari panitia untuk pos kedua. Kurang lebih berbunyi seperti ini ‘Berjalanlah
membelakangi Gunung Merapi, sampai menemukan tempat mengisi lambung orang.
Berwarna merah terang, ada badutnya. Berjalan sejenak sampai menemukan tempat
dimana sandi-sandi berkumpul. Temukan dua wanita
cantik berkerudung menggunakan slayer’ Pikiran pertama kami adalah Food
court gelanggang. Kami berjalan menuju kesana dengan bersemangat. Tiba-tiba
kami menemukan sesuatu yang mengganjal: tidak ada badutnya, sepi. Hmm.. kami
kemudian berpindah ke cafetaria gelanggang.
Sama, sepi. Tidak ada badutnya.
Kami kemudian berpikir keras, kemana kami harus berjalan. Tiba-tiba Mba
Awwal menyeletuk ‘McD!’ ohiya! ‘Eh KFC!’ kata yang lain. Kita berfikir ngak
mungkin McD, kok jauh banget masa, kan baru pos kedua. Kita jalan ke KFC,
tapi masih janggal karena KFC teh nggak punya badut, punyanya kakek tua. Kita
tetap berjalan hingga akhirnya nihil. Tidak menemukan siapapun.
Kita semakin kuat kalau yang dimaksud adalah McD. Lumayan jauh jalan kaki
dari KFC ke McD. Tapi, semangat kita masih membara kok, dan kami jalan ke McD
sambil terus memikirkan ‘Tempat sandi-sandi berkumpul’ lagi-lagi Mba Awwal
menyeletuk ‘Oh, museum sandi!’ wuih so brilliant. Kami menemukan museum sandi,
namun tidak menemukan dua perempuan cantik berkerudung. Tengok kanan kiri kaya
orang ilang. Sampai Pak Satpam datang menghampiri. Kak Yaum (Kak yom) kemudian
bertanya apa ada dua wanita berkerudung disini, dan beliau menjawab iya.
Alhamdulillah.
Kami memutuskan untuk masuk kedalam museum sandi. Sepi, nggak ada orang.
Kami mengintip salah satu ruangan, mengendap-ngendap.. dan.
‘AAAAAAAAAAAAAAAAAAA’ suara kami pecah! Saya yang tidak melihat langsung ikutan
lari terbirit-birit dan berteriak. Ternyata, ada mbak-mbak front office yg
lagi di display room. Display room yang isinya adalah patung-patung the
founding fathers. Ternyata teman-teman kaget karena mbaknya diam kemudian
bergerak. Jadi, dikira patung yang bergerak karena ada hantunya #yaelah.
***
Pos kedua dijaga oleh Mbak Cikun dan Mbak Cayye. Mbak-mbak inspiring yang
super cantik. Di pos ini, kami mendapat tugas untuk ber groufie di depan
museum sandi. Foto itu kemudian kudu di upload ke instagram dan facebook dengan
caption sejarah bangunan, karakter masing-masing anggota, dan hashtagh #RK
#RKJogja #ER #RumahKepemimpinan. Selanjutnya, tiga dari kami disuruh untuk
mengutarakan pemaknaan pos kedua ini. Yeay, salah satu inti pemaknaannya adalah
‘Yang nggak mungkin ternyata mungkin’ maksudnya, di awal kita berpikiran
nggak mungkin kalau pos kedua letaknya sejauh ini, tapi ternyata beneran.
https://www.instagram.com/p/BIOhWGLjCHj/?taken-by=husnafaizah |
Kami berjalan kurang lebih dua menit hingga kemudian ada clue chat yang
masuk lagi. ‘Bangunan Heritage
tempat menyalurkan pundi-pundi kehidupan, sekaligus menjadi saksi penaklukan
Belanda’
‘Fix, Bank Indonesia!’ kita cus ke BI, tapi sebelumnya mikir-mikir dulu
ternyata museum sandi sama BI jauh ya he he he he. Semangatnya masih membara,
meski udah agak down. Mau naik TJ, tapi.. nanti bakalan lebih jauh. Yasudah
kami memilih untuk berjalan kaki. Mantap juga siang bolong jalan kaki menyusuri
Malioboro sampai ke BI. Peluh keringat sudah mulai mengucur deras. Tapi kami
masih semangat gais!
***
Kami memasuki Bank Indonesia dan lagi-lagi dihampiri Pak Polisi, mau
kemana. Kita kmudian bertanya adakah wanita cantik berkerudung (lagi), ternyata
nggak ada kata bapak itu. Beralih ke Plan B kita, ke BNI. Baru sampai kantor
pos, eh kita bertemu dengan Mbak Tika, dan ternyata jawaban kami sebenarnya
benar: BI tapii Mba tika baru mau kesana :p wihiw.
Tugas kita kali ini adalah Berbuat Kebaikan. Oh ini toh gunanya
kita bawa bekal bersama untuk mengajak kepada kebaikan batinku. Kami diberi
tugas untuk berbuat kebaikan, dan laporannya harus diupload di ig dan fb seprti
format yang pertama kali. Setelah berdiskusi bersembilan sambil mengumpulkan
apa yang bisa kami berikan untuk berbuat kebaikan, muncullah ide untuk berbuat
kebaikan dengan judul #BahayaPolusi dengan
membagikan masker ke pengendara motor, dan juga #BerbagiSenyum
dengan membagikan permen kesetiap orang. Hahahahaha. Alhamdulillah, tepat pukul
11 kita selesai dan berangkat lagi ke pos selanjutnya.
Tak lama kemudian, clue chat masuk. ‘Pergilah ke tempat
yang terdapat hamparan rumput luas dimana kamu bisa melihat pemandangan yang sangat
indah, bersihkanlah dirimu dengan air yang suci, dan temukanlah kedamaian’
‘Masjid
Kauman!’
Clue terakhir kami, mengajak kami untuk menemukan kedamain: sholat. Kalau sholat berarti
ada makan siang hihi. Dari kejauhan sudah dapat dilihat jajaran tumpeng
nasi kuning menggiurkan yang lagi dibuat Mbak Intan, Mbak Cayye, dan lain-lain.
***
Sholat dhuhur telah kami tunaikan, leyeh-leyeh sebentar
sampai kami disuruh berkumpul di plataran sebelah untuk makan nasi kuning yang
tadi sudah sangat menggiurkan.
‘Nanti jangan asal
makan ya, di dalam ‘gunung merapi’ ini ada misterinya. Makannya hati-hati dan
temukan sendiri misterinya! Oiya jangan dibuka dulu dan harap disimpan dengan
sebaik-baiknya karena itulah harta karun kalian’ Instruksi dari Mbak Intan sebelum kita mengambil jatah makanan kelompok
ikan duyung.
Puncak tumpeng kami potong, dan hei! Ada kertas sangat
kecil yang dimasukkan kedalam sedotan dan ditimbun di dalam tumpeng! Wah,
kita semakin hati-hati tapi seneng motong tumpengnya. Tiap potong, dapet tiga
harta karun sampai alhamdulillah telah ditemukan 10 harta karun :3 Harta karun
kami simpan, dan melanjutkan agenda.
***
‘Bukan itu Dorynya..
kita masih ada yang lain. Silakan Mas Retas’ kata Mbak Intan.
Mas Retas Aqabah Amjad, Nakula 7 memberikan wejangan yang super kepada kami.
Banyak cerita yang beliau ambil dari sejarah yang dapat kami jadikan motivasi
terbesar.
Beliau pada awalnya menceritakan tentang persaudaraan antara Kaum
Muhajirin dengan kaum anshar. Kemudian, beliau menceritakan tentang
persaudaraan, dan juga memberi contoh tentang seseorang dr kaum tersbut yang
bahkan rela memberikan istrinya kepada saudaranya. MasyaAllah betapa hebat
persaudaraannya. Setelah topik persaudaraan, beliau menggiring kami pada
suatu pandangan ke depan. Apa yang ingin kita tuju selama 22 bulan ini, mental
yang harus dipersiapkan, bagaimana merangkai beberapa mimpi menjadi satu, dan
lain sebagainya.
Satu cerita yang benar-benar mendorong motivasi saya adalah ketika Mas
Retas menceritakan tentang perjuangan Thariq ibn Ziyad yang berusaha
menaklukkan Andalusia. Thariq pergi dengan kapalnya ke Andalusia. Ketika
sampai, ia melihat betapa banyak pasukan musuhnya. Ia tidak takut dan tidak
ingin pulang. Karena pilihannya
hanya ada dua: menang atau mati syahid. Cerita inilah yang memberikan
motivasi kuat bagiku.
Sesuai dengan wejangan yang diberikan
Mas Retas ‘Menyatukan mimpi-mimpi menjadi mimpi bersama’, kami diberi
tugas untuk berdiskusi selama empat puluh menit. Dalam empat puluh menit, kami
harus bisa menuliskan mimpi bersama dan menuliskannya dalam sebuah prasasti.
Prasasti yang dapat dikenang, prasasti yang apabila dilihat akan mengingatkan
pada mimpi yang telah kami goreskan. Usulan-usulan ide mulai berdatangan, dan
ternyata mimpiku dan mimpi yang sedang diutarakan temanku adalah mimpi yang
sama. Kami mendapatkan lima poin: Haflah NLC Juara, Semua peserta RK Regional 3
pernah ke Luar Negeri minimal sekali, Membuat buku angkatan regional, Membuat komunitas, Bertahan 60 orang sampai
lulus
Mimpi-mimpi tersebut kami tuliskan di sebuah kaos
putih polos milik Hanif menggunakan spidol. Plus tanda tangan 60 orang.
Bismillah, ini prasasti kami.
***
Waktu habis. Evaluasi. Ternyata, prasasti kami
masih berbentuk sangat sederhana. Sangat sederhana. Kakak-kakak panitia
memberikan banyak evaluasi seperti bagaimana cara kami mengingat mimpi dengan
barang tersebut, bagaimana cara kami memajang barang tersebut, dan lain
sebagainya. Di akhir evaluasi, kami ditantang untuk 'memperbagus' prasasti kami
dan kakak panitia berkata bahwa ER pasti akan membantu.
Oalaaah
prasasti ini to si Dory nya.
Seolah mengetahui apa yang ku pikirkan, Mba Intan
berkata lagi kalau Dory nya juga bukan prasasti itu. Lah terus Dory nya
(si)apa?
***
Mba Tika masuk kedalam lingkaran besar. Bercerita
sedikit tentang pemaknaan dari outbound tadi ‘..kita semua memiliki
keterbatasan. Namun jangan buat keterbatasan itu menjadi kelemahan. Contohnya
adalah hari ini. Kalian diberikan keterbatasan: hanya boleh membawa 2
smartphone, membawa barang kebaikan yang bahkan mungkin sangat kecil,, dan
bekal finansial Rp 100000. Tapi kalian bisa sampai di tempat kalian berdiri
sekarang. Padahal tempat yang diberikan panitia itu tidak direct. Panitia
memberikannya dengan clue yang telah dibuat sedemikian rupa. Dan kalian bisa
sampai disini. Itu berarti kalian bisa melakukan hal yang kalian pikir tidak
bisa. Sama
seperti Dory, dia adalah ikan yang memiliki keterbatasan. Dia kecil dan
sangat pelupa. dia bahkan baru ingat kalau dia memiliki orang tua ketika
kepalanya terbentur oleh batu karang. Seketika itulah dia menembus ruang,
menyeberangi yang dia pikir tidak bisa, hanya untuk bertemu kedua orang tuanya.’
Sejauh ini,
sudahkah kalian menemukan Dory?
***
Setelah mendengar pemaknaan tersebut, saya yakin
bahwa saya telah menemukan Dory. Siapakah Dory itu? Dan ya, Dory ialah diri kami
sendiri.
Benar yang dikatakan oleh ER kami di muka, bahwa
setelah ini kami akan menemukan Dory, menemukan diri kami sendiri. Diri kami
sendiri itulah yang menjadi harta karun terbesar kami, dan setelah
wejangan-wejangan itulah diri kami dapat menjadi modal untuk mengubah diri kami
sendiri. Kamilah harta karun yang terkumpul sebagai investasi pemimpin masa depan.
‘Kita diinvestasikan untuk membangun peradaban!’ (Mas Retas, 2016) Dari
sinilah perjalanan kita akan dimulai. Ya, apalagi jika bukan perjuangan untuk
membangun peradaban yang lebih baik. Membangun Indonesia yang lebih baik dan
bermartabat dengan jalan yang di rahmati Allah SWT. Kami adalah tunas-tunas
bangsa yang ditakdirkan Allah disini untuk memperjuangkan kebaikan, keadilan.
Kami akan tersebar di muka bumi ini untuk terus berbuat kebaikan, insha Allah.
***
Begitulah perjalanan kami dalam Amazing Outbound berjudul
Finding Dory. By the way,
Dory ada singkatannya: Dream,
Love, Friend, and Family! hihi karena di outbound ini kita
dapat mulai mengenali
karakteristuk teman-teman asrama kami, mengumpulkan mimpi
membangun mimpi bersama,
dan juga kami tau siapa teman kamar kita :p hihi. Hai Kakren dan
Kaknov, selamat berproses dan saling membimbing di kamar 1! Love!
Trust me, it was the most
amazing outbound ever!
Pemimpin
Muda? Siap! Rumah Kepemimpinan? Yes, We are Leaders!
Pict source: Bang Chandra Nur T, ER RK3 #8 edited by Ulfah Choirunnisa |
Yogyakarta,
28 Juli 2016
Srikandi #8,
Ulfah
Choirunnisa