Tatapanku kosong usai menyadari bahwa permasalahan besar sedang datang menyerbunya. Pun aku, entah, menyesal atau tidak, telah mengetahui cukup banyak informasi yang menyakitkan hati. Informasi hasil eksplorasi sendiri dengan niat hanya ingin tahu kabar-kabar terkini agar tidak tertinggal informasi.
Hatiku membuncah. Sakit, prihatin, haru, menjadi satu. Aku baru menyadari ternyata dampak yang diberikan sungguh sangat mempengaruhi sang empunya. Sang pemimpin, sang calon pemimpin, kakak, guru, dan sang-sang lain yang turut menebar kebaikan serta manfaat kepadaku. Hatiku sedih bercampur haru kala Ia, kala mereka, benar-benar mengekspresikan ini semua dengan hatinya yang tulus dan ikhlas, bertawakkal kepada Allah, memasrahkan segalanya kepada Allah, dan mempercayai bahwa Allah-lah sebaik-baiknya penolong. Kebenaran itu terpancar dari sikap dan sorot matanya, meski tidak dilihat secara langsung pun.
Semalam, satu tetes air mataku jatuh. Mencoba merasakan apabila diri ini berada di posisi mereka. Mereka yang kemudian harus bungkam agar tidak mematahkan semangat pagi orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya. Aku bahkan harus menguatkan hati untuk berdo'a agar tetap diberikan kemudahan, kekuatan, baik untuk diri sendiri maupun sang penebar kebaikan yang Dititipkan.
Pagi ini meningkat menjadi dua tetes. Kini ia mengekspresikan dengan cara yang berbeda, medium yang berbeda. Yang jelas-jelas membuatku semakin... sedih nan haru. Kurasa, ia sedang berada di titik terlemahnya. Syukur masih ada tempat untuk bercerita. Tapi tetap saja, membuat tatapanku kosong (lagi) setelah dini hari yang menjadi saksi.
Ini bukan apa-apa. Ini hanya tentang rasa sakit ketika orang yang telah berjasa kepadaku sedang diberi cobaan yang cukup berat. Tetapi ia tetap mencoba kuat. Tidak ada yang bisa kulakukan untuk ini. Sebab tiada hak kuat bagiku. Melihat kalian sudah memiliki tempat nyaman untuk bercerita saja, sudah menjadi kebahagiaan tersendiri. Hanya do'a dan semangat dalam hati yang bisa ku berikan. Dengan keyakinan penuh, bahwa do'a benar-benar senjata terampuh dalam menyelesaikan segala masalah. Ini benar-benar do'a dari yang menerima kebermanfaatan dan kebaikan kalian. Adalah tidak adil jika aku mendapat kebaikan, sedang kalian mendapat kesulitan atau bahkan, keburukan.
Ulfah Choirunnisa
7/11/17
Ulfah Choirunnisa
7/11/17