Kembali Menulis

12:31 PM

Sudah lama sekali rupanya, aku tidak menulis disini. Bahkan postingan terakhir dengan yang sebelumnya berjarak 1 bulan lamanya. Hobi menulis seakan menjadi luntur karena kesibukan yang kurang bisa diatur. Terkadang, hari menjadi kurang lengkap tanpa menulis. Menulis apapun, baik kejadian yang ditemui pada hari itu atau sebuah kata mutiara dari orang-orang.

Malam ini aku akan bercerita tentang kegiatanku tiga hari yang lalu. Tepatnya Rabu, 18 November 2015, UGM menggelar wisuda bagi mahasiswanya. Tiap kali melintas di depan bangunan UGM, selalu saja ada toga dan boneka atau juga bunga. Wajah mereka berseri-seri *halah* mereka tampak bahagia sekali dengan kelulusannya. Pada hari itu juga, diperjalanan pulang, aku teringat akan ‘life plan ala-ala’ ku. Life plan yang berharga, yang selalu menjadi penyemangat dan pengancam terbaikku. Ya, life plan yang ku susun lebih sering berbicara ke kehidupan setelah lulus sarjana. Namun aku tahu diri kok, bahwa aku baru saja masuk kuliah dan bahkan belum genap satu semester. Pematangan Life Plan masa sarjana harus disusun dan diperjuangkan semaksimal mungkin. Tetapi tidak dapat dipungkiri lagi bahwa aku sangat menggebu akan mimpi ini. Mimpi mengenyam pendidikan di belahan bumi Eropa. Ngomong-ngomong, aku sedang berusaha untuk dapat mengikuti kisah ini.
I know every single person would never be same as their idol, because they had a really different background. But at least, make it as your spirit and your point of interest so you would had an-almost-same life.
Bukan imitasi, hoho.
Baru saja berbaring dan membuka lembaran buku biografi seorang tokoh, berniat untuk membaca buku itu dan segera menyelesaikan tugas resensi. Handphone berkedip, ada pesan line masuk. Aku tersontak, dan langsung menuju apa yang dimaksudkan dalam pesan tersebut. Melihat prosesi wisuda. Prosesi yang pastinya akan mengharukan dan harus kujalani tiga setengah atau empat tahun lagi, aamiin. 

Hari itu aku bahagia. Sangat bahagia, entah mengapa. Entah karena aku bisa melihat prosesi wisuda secara langsung sehingga diajak untuk membayangkan life plan serta menyusunnya, senang karena mendapat bahan bacaan baru, atau senang karena mendapat ilmu dan semangat. Aku tidak pernah tahu dan baiklah, Mari kita tinggalkan bahasan ini sejenak.

Malam hari masih pada tanggal tersebut, semangat menulisku akhirnya kembali. Saat itu aku tertarik untuk menulis artikel dan mengirimkannya ke sebuah laman, seperti apa yang telah menjadi kesepakatan bersama. Setelah mengirimnya pada pukul 21.30, aku terhempas di atas Kasur, saat itu terasa lelah namun bahagia –Aku kesal entah mengapa aku bahagia. Aku tidur, dan keesokan harinya aku mengecek laman tempat aku mengirimkan artikel. “Publish on 19-11-15 at 20:00:00” whoops! Artikel pertamaku dimuat! Alhamdulillah, aku berasa memenangkan sayembara yang telah disepakati. Hoho, sangat berlebihan, tapi rasanya ‘bodo amat’ bolehlah dipakai dalam konteks ini. Ya, bodo amat yang penting dimuat dulu. Masih diluar kualitas artikel yang aku buat dan tentu masih diluar seberapa banyak orang yang membaca atau bahkan ikut menanggapi artikelku. Yang penting, berani mengembalikan semangat nekat menulis.
Orang bilang, “Belajarlah sejarah dan menulislah agar kamu tidak hilang ditelan zaman”
Rasanya sedih mengingat dulu aku mempunyai banyak sekali waktu untuk menulis, satu hari satu artikel. Entah artikel apa yang penting published. Hoho. Menulis sebenarnya merupakan hobiku setelah membaca dan sebelum browsing anything, dan postcrossing. Tetapi, seperti yang kubilang tadi ternyata aku tidak mendapatkan waktu untuk melakukan hobiku. Alokasi waktu yang masih berantakan.

Mulai saat ini, mulai dari adanya penggerak untuk menyemangati dalam hal menulis aku akan berusaha untuk menulis minimal tiga hari sekali. Dan membuka tumblr, agar tidak lagi tertinggal akan tulisan para kegemaranku. Semangat!

Ulfah Choirunnisa

Baca ini juga, yuk!

0 comments