Sepucuk Surat untuk Kalian, Nakula dan Srikandi Delapan

3:24 PM


Namanya Nakula, dan satunya Srikandi. Adalah sebutan bagi peserta Rumah Kepemimpinan Regional tiga Yogyakarta.

Nakula, Srikandi.. sudah berapa lama kita ‘sepakat’ untuk menjadi saudara sampai surga? Sepertinya masih bisa dengan mudah dihitung dengan jari ya. Apa saja yang telah dirasakan masing-masing dari kalian? Banyak ya pasti. Ada suka, duka, haru, sendu, dan masih banyak lagi. Tetapi, jika boleh menebak, diantara kita masing-masing (Nakula, srikandi) pasti banyak keceriaan yang terjadi. Ya, kan? Alhamdulillah.
***

Srikandi, betapa singkat waktu yang saya perlukan untuk dapat mengenal kalian jauh sebelum deep introduction. Betapa mudahnya membuat asrama ini nyaman untuk ditinggali, untuk sekadar bercengkrama sampai larut malam, atau melakukan hal lainnya. Bismillah, semoga kehangatan ini senantiasa terus terjalan hingga masa pembinaan kita selama 22 bulan, dan menciptakan kehangatan di surga kelak ya, aamiin.

Srikandi, apa kau sadar bahwa sebenarnya kita ini adalah srikandi-srikandi tangguh? Masa-masa pra asrama kita gunakan untuk bersih-bersih asrama. Dari yang tadinya aula bawah penuh dengan barang, sampai tiada satu koper pun tergeletak. Dari mulai bolak-balik jalan kaliurang untuk beli kaleng-kaleng cat, kuas, perabotan kamar, dan lain-lain. Sampai ngecat satu kamar saja bisa dua sampai 3 hari dilembur karena saking senangnya kita menyambut kamar baru dengan warna baru. Ada pink, biru, hijau, dan krem. So colorful!

Sesaat kami baru saja akan menyeka peluh, ternyata jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Itu artinya kita harus rehat sebentar, bersih-bersih, mandi, dan persiapan sholat maghrib berjamaah. Selepas maghrib, kita baru sadar kalau kita belum makan. Pergilah kita ke warung depan untuk makan sambil bercengkrama asik ditemani pemandangan jalan raya yang sibuk dengan arusnya, dan megahnya alfamidi di depan mata.

Makanan sudah tersaji di depan, kita mulai makan dan tak terasa adzan isya pun berkumandang. Itu artinya kita harus segera menyelesaikan makan malam, sholat isya berjamaah, dan cus berangkat ke asrama nakula untuk persiapan haflah. Hectic banget lah kalau ingat masa-masa gini, meskipun diawal kami nggak sengaja ngaret karena masalah waktu.
Ayoo srikandi kita ke nakula, cepetan yaa”
“Ada yang sendirian nggak? Bareng doong”
“Eh udah jam segini ayo buruan udah ditungguin”
“Ya Allah dah jam segini, ayooo srikandiiii biar nggak kemaleman”
“Yang masih bebres, nanti nyusul yaa”
Kira-kira itulah seruan-seruan yang seringkali terdengar tiap kita akan berangkat ke Nakula.

Sesampai kita di Nakula, langsung deh kita latihan haflah se maksimal mungkin. Yaa karena kita tadinya terlambat, start latihan haflahnya pun terlambat juga. Kita maksimalkan waktu kami yang tidak banyak karena srikandi harus pulang paling lambat jam 10 malam (saat agenda pra asrama). Rutinitas ini kita jalani seminggu selama agenda pra asrama. Ya, seminggu sebelum National Leadership Camp 2016.

***

Banyak sekali hal-hal yang terjadi selama agenda pra asrama. Terlebih diantara Nakula Srikandi 8, yang memiliki cita sama: Menang Haflah NLC 2016. Jika boleh jujur, prinsip utama kita adalah menghibur penonton, dan menang adalah bonusnya. Semangat ini kian terpompa lebih tinggi. Dinginnya angin pun tak masalah, lelahnya nakula pun tak terlihat pada diri mereka meski bahkan saya tau nakula lelah. How could we say not if the actors are Nakula? It’s  a likely thing happened if they showed off their tiredness even not in a direct way : )

Ada suatu peristiwa yang membuat kita semua merenung. Dan sendu. Atmosfer tidak nyaman saat itu sebentar mengelilingi Nakula dan Srikandi. Entah apa yang harus saya katakan. Yang pertama, saya pikir masalah yang pertama memiliki beban berat di Srikandi. Masalah waktu. Sesak di hati mulai muncul tanpa permisi, suasana bersalah mulai menyelubungi hati saya. Dan berteriak di dalam hati bahwa saya tidak akan mengulanginya lagi atau yang terkena imbasnya adalah semua. Nakula dan Srikandi.

Saat sesak itu masih kuat mengguncang hati, muncullah suatu 'argumen' bahwa ini bukanlah sepenuhnya salah srikandi, ia mewakili untuk meminta maaf karena ia pun mengakui bahwa nakula pun juga bersalah. Tetap saja saya merasa bersalah.. Tapi Allah memang Maha Baik, Ia tunjukkan jalan untuk diadakannya evaluasi agar kita bisa saling menghargai. Utamanya dalam 3 hal Respect to People, Respect to Time, and Respect to system. Alhamdulillah.

***
Sepucuk Surat untuk Kalian, Nakula dan Srikandi Delapan
Halo Nakula Srikandi 8.. saya speechless seusai NLC 2016 kita jalani bersama. Hai Nakula Srikandi.. ingatkah kalian dengan aktivitas kita selama pra asrama? Berawal dari Finding Dory, Membuat mimpi bersama, dan memperjuangkan tercapainya mimpi tersebut
Mimpi-mimpi itu tertulis diatas kaos oblong sederhana berwarna putih. Ada satu mimpi jangka pendek yang harus diperjuangkan selama kurang lebih 1 minggu. Waktu yang sangat singkat, bung! Bahkan saya sempat takut jika saja ada satu diantara kami yang lupa akan mimpi tersebut sehingga akan membuat semangat yang lain runtuh. Taukah kalian mimpi itu? Ya, Haflah :
Saya mau cerita tentang Haflah..
Nakula, Srikandi.. kita semua tau bahwa banyak sekali hal yang terjadi saat agenda pra asrama yang berkaitan dengan haflah. Kita semua paham betul bagaimana perjuangan kita untuk Haflah tercinta. Seperti jalan kesuksesan, jalannya tidak melulu lurus. Jalan kami berliku-liku. Perasaan kami tidak lurus. Ada pula yang berliku. Banyak. Peristiwa tentang semangat, tentang suka, tentang sadar menyadarkan, tentang sendu, tentang haru, tentang kecewa, semuanya ada. Tetapi, siapa sangka bahwa ternyata peristiwa itu yang merekatkan kebersamaan kita dan tentunya merekatkan semangat kita.

Saya terbiasa memendam perasaan *jangan baper* I meant jika ada peristiwa serupa, saya tidak dengan mudah bercerita atau mengungkapkannya langsung saat itu juga, meskipun hati kala itu sangat sesak dan tak ada satupun yang mengetahuinya. Hanya bisa diam dan menenangkan hati seorang diri. Hanya Allah yang tahu, saat itu.

Salah satu Taman Universitas Indonesia menjadi saksi latihan terakhir Nakula Srikandi. Meskipun kami hanya bisa latihan sekitar 40 menit karena lama mencari jalan, dan harus kembali ke asrama saat maghrib kami memanfaatkannya secara total! Alhamdulillah. Ditambah saat detik-detik terakhir latihan selesai, hujan lebat mengiringi kami berlari-lari menuju stasiun UI untuk naik Bis Kuning menuju asrama. Allah, apa Kau tahu bahwa saya sangat menyukai momen ini? Momen dimana kita sekuat mungkin memperjuangkan waktu. Sekuat mungkin. Saat asrama sudah di depan mata, kami bergegas lari menuju teman kami, Mba Izzah yang kala itu menunggu di depan pintu (karena lebiih dulu sampai) dan memastikan bahwa 59 dari kami sudah tiba di kantor pusat. Apakah kalian tahu jam berapa kita sampai? 18.00. Tepat. : ) Alhamdulillah.. Allah saya sangat senang dengan suatu ketepatan. Allah.. Terimakasih. (jangan lupa baca tautan INI (click ya), tulisan salah satu peserta RK R.3 yang  menggambarkan suasana haru antara Nakula Srikandi saat hujan mengguyur kota Depok :') )

Lagi-lagi, Allah Maha Romantis. Kau tahu mengapa? Saya sangat salut dan bangga dengan Nakula saat mereka tampil haflah dengan sangat totalitas. Saya terharu mereka begitu menjiwai peran dan mereka mampu memosisikan diri dengan setting tempat yang berbeda dari perkiraan. Hei Nakula, bahkan saya sangat tekagum ketika kalian melakukan improvisasi yang sangat mendukung haflah kita :’) Srikandi disini sempat kaget Karena kita tidak mengetahui jika kalian melakukan improvisasi yang apik itu. Kalian bahkan tidak mengatakannya saat kita briefing di taman dekat mushola.

Perjuangan dan totalitas itu akhirnya terbayarkan saat Bang Bachtiar mengumumkan juara haflah. “Juara II adalah.. Regional 3 Yogyakarta!” Alhamdulilah, alhamdulillah. Air mata ini kemudian jatuh tanpa kusadari. Hati yang berdebar karena haru membuatku untuk lagi-lagi bersyukur kepada Allah. Allah, hati ini senang. Sangat senang. Saya terharu atas pejuangan dan do’a yang kita lakukan.. Srikandi keudian memeluk Umi Devi, supervisor srikandi angkatan 8.

Teruntuk Nakula.. terimakasih banyak atas totalitas yang telah kalian lakukan demi cita bersama ini. Terimakasih banyak untuk telah mengorbankan tenaga kalian. Meski harus acting rasa nggak acting (jatuh beneran, lari beneran, dll) sayasenang dan saya terharu.

Teruntuk Srikandi, hai dayang-dayangku.. terimakasih telah ada untuk mengonsep haflah (bersama dengan nakula juga) terimakasih untuk telah menjadi penyemangat bagi kita semua. Srikandi Alfamidi, kalian memang paling tangguh dan terbaik : )


Teruntuk Nakula dan Srikandi, Tidak ada yang lebih baik dari menjaga persaudaraan masing-masing dari kita, dan ingatlah bahwa kita disini ada untuk mengemban amanah beribu-ribu orang. Amanah itu sejatinya tidak diperebutkan kawan! Karena tanggungjawabnya besar, dunia dan akherat. Namun jika tidak diambil, bagaimana kita bias tau Allah mengambil amalan kita yang mana? Amanah adalah peluang kebaikan kawan : ) Ingatlah bahwa kita adalah investasi untuk peradaban yang lebih baik. Laluilah jalan kita masing-masing untuk memperoleh kesuksesan itu. Semangat berproses, ikhtiarkan dengan maksimal dan biarkan Allah yang menentukan. Jangan lupa untuk terus menguatkan dan mengingatkan satu sama lain..

Terimakasih Banyak Nakula, Srikandi. Tak lupa pula terimakasih banyak-banyak kepada Bang Chandra, Mas Hamdan, Mba Devi yang senantiasa membimbing kami sejak agenda pra asrama hingga saat ini. Terimakasih banyak untuk terus sabar, dan mengingatkan tentang perjuangan kami disini..
Sayang Nakula Srikandi 8 beserta Eksekutif Regional 3 Yogyakarta

Asrama Srikandi,
9 Agustus 20116 3.23 pm
Ulfah Choirunnisa

Baca ini juga, yuk!

0 comments