Problematika Ummat Islam

2:02 PM

Rasulullah SAW telah banyak membuat perubahan kepada umat dunia. Perubahan itu tak lain adalah dakwahnya yang tersebar secara massif. Ia menyebarkan agama Islam dengan cara yang baik-baik hingga akhirnya masyarakat mau untuk menganut agama Islam. Saat ini, telah banyak Negara-negara yang memiliki penduduk mayoritas islam. Diantaranya Eropa, Timmur Tengah, dan yang terbanyak adalah di Indonesia, Negeri kita saat ini. Namun, banyaknya penduduk islam kini tidak berarti negeri itu sepenuhnya aman, damai, dan tentram seperti Makkah. Hari demi hari, problematika antar umat islam seringkali ditemukan, dari yang ringan sampai yang berat.



Ketidaktentraman itu kemudian membuat penduduk non muslim menaruh stereotype buruk terhadap agama islam. Seringkali mereka menganggap bahwa Islam adalah agama pembawa masalah, pembawa musibah. Sampai-sampai Islam dituduh sebagai agama terroris. Inilah secuil dari problematika ummat islam terkini. Ummat Islam yang hanya berislam untuk tanda pengenal mereka, yang membuat mereka berani untuk melakukan kejahatan. Tentu itu membuat masyarakat non muslim berpikiran buruk terhadap islam. Misalnya saja ada kasus pencurian barang oleh wanita berkerudung. Jika ini sampai diketahui massa, kalimat yang pertama kali terlontarkan adalah “Ih kok nyuri sih, padahal kan pakai kerudung” tanpa berpikir panjang, judgement yang tercetus dalam pikiran mereka adalah Islam mengajarkan hal yang buruk, Islam tidak bisa menghormati orang lain, sehingga kesimpulannya: Islam adalah agama yang buruk.



Kasus itu seringkali terjadi di Indonesia, Negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Selain permasalahan diatas, Islam yang ‘terkotak-kotakkan’ pun menjadi masalah. Telah disebutkan di dalam Al Qur’an bahwa nantinya di akherat umat islam akan terbagi menjadi 72 golongan, dan yang masuk surge hanya ada 1 golongan dari 72 golongan. Kata ‘golongan’ telah banyak mengalami multitafsir yang kemudian juga memacu terjadinya problematika umat. Ada yang beranggapan bahwa golongan yang dimaksud adalah Islam yang terbagi menjadi beberapa aliran. Baik aliran yang sesuai dengan syari’at, ma’rifat, maupun yang tidak. Jika asumsi yang diambil adalah golongan=aliran, maka benar adanya bahwa 72 golongan tersebut salah beberapa diantaranya adalah golongan yang sesat, aliran yang sesat, aliran yang sama sekali tidak memperhatikan syari’at dan ma’rifat agama Islam. Pemikiran yang masih dapat diterima tentang perbedaan golongan: golongan yang benar adalah golongan yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits.



Problematika yang rumit ini merupakan ajang bagi pemuda akttivis dakwah untuk melaksanakan tugas sebagai seorang manusia. Allah telah berfirman dalam Al Qur’an bahwa tugas manusia ada dua, Ibadah dan khalifah. Salah satu bentuk ibadah adalah dakwah. Maka penting bagi pemuda aktivis dakwah, agen muslim yang baik untuk berdakwah kapanpun dimanapun. Dimulai dari hal-hal yang kecil misalnya dari cara berpakaian, mengadakan kajian keislaman, sampai pada menjaga diksi dalam menyampaikan apapun tentang islam sehingga tidak menimbulkan terciptanya negative judgements oleh penganut agama lain. Hidup akan lebih bermakna dan terasa hidup apabila di limpahkan untuk berdakwah, untuk beribadah di Jalan Allah. Jangan sampai selama menjadi aktivis dakwah kampus selama kurang lebih 4 tahun tidak aada satupun dakwah yang membekas pada orang lain. Jadikanlah Islam sebaai batu loncatan.

Baca ini juga, yuk!

0 comments