Mulanya tanggal 20 April 2018 mulai nggak enak badan.. tapi di forsir ngerjain banyak hal karna tgl 27 udah harus ke jakarta untuk wisuda RK. Di wisuda RK, ternyata juga padat. Belum lagi yang di Bogor. Alhamdulillahnya, menyenangkan. Jadinya nggak berasa. Setelahnya, batuk-batuk kecil. Eh lama-lama makin jadi.
Disaat taekwondo terakhir, harusnya aku bisa ikutan. Ternyata aku terbaring lemas di kasur asrama nggak bisa ngapa2in. Demam tinggi. Cuma bisa nangis saking panasnya.. dikasih sanmol sama anak2 asrama jam 10 malem pas pada tau ternyata aku tepar. Besoknya, sembuh alhamdulillah. Tapi, setelah demam terbitlah batuk. Yang semakin menjadi. Rasanya hampir mati saking sakitnya dada dan tenggorokan. Nyetir nggak fokus sampai harus minggir2 di jalan untuk batuk doang. Akhirnya melewatkan apotek yang sebenernya sangat penting untuk membuatku bertahan setidaknya untuk mengerjakan tugas malam itu. Ternyata, memang.. nggak bisa. nggak kuat lagi mampir. Alhamdulillah, Allah selalu baik. Dokcik yg baik hati beliin obat malam2. Sangat membantu, alhamdulillah.
Paginya, udah lumayan baikan. Tapi ternyata obatnya nagih. suruh minum terus. Sampe habis. Akhirnya sembuh. Batuk cuma sekali dalam 2 hari. Eh, akunya puasa senin kamis dan lagi pengen banget buka dirumah sambil request makanan. Request lah menu favorit berbuka: bakwan dan esteh.
Esoknya, biasa aja. Esoknya lagi, mulai batuk sering. Esoknya lagi, makin parah. Dan sampai hari ini. Batuknya, maasyaAllah.. sakiiiit sekali dada dan tenggorokannya. Sebenarnya sangat tidak terbiasa untuk konsumsi obat2an kalau lagi sakit biasa. Tapi kali ini... benar2 cukup menyiksa. Memaksa diri untuk harus minum obat. Semoga bisa menjadi penggugur dosa. Dan aku hanya bisa istighfar tiap kali batuk.. Astaghfirullah.. sakitt sekali :''
18/5/18