Kisah Merpati Putih dan Teman dengan Hadiah

6:41 PM


shutterstock.com

Pada suatu hari, ada seekor burung merpati putih yang sedang girang karena libur telah tiba. Kegirangan itu Ia gunakan untuk bercengkrama bersama induknya. Sesaat dia sedang asik bercerita, induk betina tiba-tiba bertanya kepada merpati putih tentang keberadaan teman yang dulu sempat datang ke sarangnya dengan membawa hadiah. Sang merpati pun kaget mengapa sudah sekian lama, tiba-tiba bertanya demikian. Merpati putih menjawab seadanya, beruntung pertanyaannya sederhana, dapat dijawab dengan suatu fakta.

Merpati putih tidak terlalu menghiraukan pertanyaan induk betinanya. Ia kemudian tetap melakukan tugasnya. Terbang, mencari makan, atau bertengger di suatu atap rumah. Suatu sore menjelang maghrib, Ia pulang kerumah Dan mendapati ibunya sedang menanti tamu yang datang ke sarang. Tanpa bertanya, kemudian induk betina berkata, jika yang datang ke sarang itu adalah temanmu yang dengan hadiah, pasti dia akan langsung menunaikan kewajibannya. Kali ini merpati putih kehabisan kata Dan hanya bisa menundukkan Kepala sambil membuka paruhnya. Merpati putih pergi ke atap rumah seseorang untuk dapat berkontemplasi bagaimana dia harus bersikap.

Hari terus Berlalu Dan merpati putih tetap harus menjalankan tugasnya. Kali ini dia harus mengantarkan Surat namun Ia sedang tak berdaya. Sang induk jantanpun menawarinya untuk pergi bersama. Merpati putih sangat senang hingga akhirnyaa mereka pergi bersama dan bercengkrama dengan asik. Di suatu perbincangan, mereka tertawa tawa namun merpati putih Tak dapat berkata lagi tatkala sang induk jantan bertanya apakah teman dengan hadiah tidak lagi berkomunikasi dengan merpati putih. Samar2 suara terhalau angin, merpati putih hanya bisa menjawab seadanya.

Kali ini merpati putih sungguh bingung. Ia bingung bagaimana ia harus menyikapi ini semua. Di satu sisi Ia tidak ingin mengganggu teman dengan hadiah, di sisi lain ia menanti kabar baiknya.

Merpati coklat kemudian datang menghampiri seolah mengerti apa yang sedang dirasakan oleh temannya, merpati putih. Merpati putih tak dapat membendung kebingungan ini sendirian. Dan ia akhirnyaa bercerita Dan lagi lagi bertanya, bagaimana harus bersikap.

Cerita panjang yang tak dapat dirangkum itu perlahan membuahkan suatu gambaran sikap. Merpati putih kini lebih mengerti, Dan tetap bersikap dewasa, layaknya teman. Ia tahu, rintangan di depan sangat rumit. Ia tahu, Ia tidak terbang sendirian. Ia brtemu dengan burung lain yang tentu merupakan teman si burung dengan hadiah. Ia tetap tersenyum, baginya suatu kabar baik darinya cukup untuk mengembangkan suatu senyuman. Ia tak begitu mengharapkan cerita hidupnya jika teman dengan hadiah tidak bercerita. Merpati putih hanya butuh kabar, sisanya adalah hadiah.

Hingga saat ini, merpati putih tetap menjalani prinsipnya bahwa setiap merpati akan bertemu dengan merpati lain, Dan yang harus dilakukan adalah tetap tersenyum.


...

Yogyakarta, 29 Juni 2016
Ulfah Choirunnisa

Baca ini juga, yuk!

0 comments