Kajian Ikhwan Akhwat: Interaksi Ikhwan Akhwat
2:12 PMOleh: Ustad Andi Alif
Hakekat penciptaan dan keseimbangan
Makhluk Allah diciptakan selalu dalam
keadaan berpasang-pasangan, diciptakan untuk beribadah dan menjadi khalifah di
bumi ini. Iblis, dulunya bernama azazel. Azazel adalah makhluk Allah yang taat
dan rajin beribadah saat itu. Tetapi azazel adalah makhluk yang sombong dan
tidak mau hormat. Dia sujud karena dia sombong karena diciptakan dari api. Akhirnya
Allah menjadikannya sebagai iblis. Sehingga iblis bersumpah akan mengajak anak
cucu adam untuk mengikutinya.
Diturunkanlah adam sebagai pelajaran
karena memakan buah kuldi tawaran dari iblis. Iblis berkata jika Adam memakan
buah kuldi yang berarti buah kekekalan, ia akan tetap kekal berada di surge.
Namun ternyata berkebalikan, ia makanbuah kuldi itu yang menyebabkan ia melihat
aurat hawa kemudian diturunkan ke dunia atas dosa yang diperbuat. Adam bingung
dan merasa bersalah, karena ia tidak pernah melakukan kesalahan. Ia ingin
bertaubat tetapi ia tidak mengerti bagaimana cara bertaubat karena memang belum
pernah bertaubat. Kemudian Allah mengajarkan doa kepadanya. Sebenarnya baik
adam memakan atau tidak memakan buah kuldi, ia akan tetap diturunkan ke bumi karena
memang itulah tugasnya. Menjadi seorang khalifah.
Seorang khalifah adalah seseorang
yang beriman, bukan hanya berislam. Ketika seorang dari suku arab badui berkata
“Aku beriman” kemudian Rasul berkata “Jangan berkata bahwa kamu beriman, kamu
berislam.” Analoginya seperti islam KTP. Pada identitasnya bmemang tertulis
bahwa is islam tapi belum tentu ia melakukan kewajibannya sebagai seorang
muslim. Muslim belum tentu mukmin, tetapi mukmin sudah pasti muslim. Kedua,
hamba yang bertaqwa kepada Allah. Artinya menjauhi larangannya dan mematuhi
perintahnya, dan yang ketiga adalah cerdas, ayat pertama yg diturunkan adalah
iqro’. Mengapa iqro’ sedangkan Rasulullah tidak bisa membaca? Karena itu bukan
hanya untuk Rasulullah tetapi juga untuk ummatnya, agar mereka jadi seorang pemimpin.
Pemimpin harus cerdas, cerdas diperoleh dari belajar, belajar dari membaca.
Membaca Al Qur’an juga merupakan sebuah pencerdasan. Utamanya dalam mengamalkan
kandungan ayat-ayatnya.
Allah menciptakan laki-laki
dan perempuan, Allah menciptkan orang sehat dan orang sakit, kaya dan miskin,
kuat dan lemat, dan lain-lain. Allah menciptakan berpasang-pasangan agar selalu
dalam keadaan seimbang. Kita diperintah untuk mencari surga. Untuk meraih surga
tentunya harus memperjuangkan akherat. Tetapi jangan sampai lupa bahwa kita juga
memiliki tanggungjawab di dunia, contohnya adalah menjadi seorang pemimpin.
Berusahalah di dunia sebagai bekal di akherat kelak, dan berusahalah untuk
akherat seolah-olah hanya esoklah hari terakhirmu.
Keistimewaan wanita
Wanita itu mulia. Bahkan
dalam suatu hadits dikatakan bahwa ibu 3x lebih mulia. Surga berada di telapak
kaki ibu. Wanita mulia hendaknya dijaga karena merupakan amanah terbesar bagi
siapapun yang memilikinya. Karena wanita itu terhormat, jangan diremehkan.
Hormatilah mereka, perlakukan dengan sewajarnya bukan malah menghinakan wanita.
Di belakang seseorang yang hebat pasti ada wanita yang hebat. Wanita pun harus
cerdas karena dia akan mengayomi keluarga juga. Tetapi kita juga tidak boleh
lupa akan peran seorang lelaki. Lelaki diciptakan untuk menjadi seorang
pemimpin.
Hukum melihat lawan jenis
Hukum ini berlaku
untuk laki-laki terhadap perempuan, begitu juga perempuan terhadap laki-laki. 1)
Wanita adalah orang lain, bukan
ibunya bukan ayahnya bukan saudaranya bukan mahramnya. Dia orang lain. Jd
hukumnya tidak boleh melihatnya jika tidak ada keperluan. Batasannya adalah
seluruh tubuh. 2) Hukum untuk melihat
istri atau budak, boleh seluruh tubuh (ada yang mengatakan kecuali
kemaluan) 3) Hukum melihat mahram atau
istrinya budak adalah boleh melihat kecuali pusar sampai lutut 4) Hukum melihat wanita yang akan di khitbah
adalah boleh. Hanya wajah dan telapak tangan 5) Untuk pengobatan apabila seorang dokter akan mengobati seorang
pasien yang bukan mahramnya, dan diharuskan untuk memegang salah satu anggota
tubuhnya maka itu diperbolehkan 6) Untuk
muamalah hanya boleh wajah saja. Karena pada saat akan melakukan transaksi
ia harus melihat wajah lawannya yang bisa dijadikan bukti untuk sebuah
kepentingan jika diperlukan di esoknya, dan yang ke 7) adalah membeli budak. Saat membeli budak
diperbolehkan melihat seluruhnya.
0 comments