Keutamaan 10 hri terakhir Ramadhan

10:21 AM

#Review 
Keutamaan 10 hri terakhir Ramadhan
Bismillah..
Sebelumnya, mau cerita lagi.. hari itu aku sama temen aku ikut buka bersama bareng keluarga geografi UGM Alhamdulillah.. Agak sedih juga sih karena di jadwal tertulis jam 16.00 WIB tapi aku baru sampe jam 5 kurang seperempat. Beruntung, kata mbaknya acara baru di mulai jam 16.30 WIB Alhamdulillah Cuma khilangan 15 menit, yaa paling enggak ya enggak satu jam wkwk. Sampe disana, begitu masuk auditorium merapi, glek. Hampir smua kursi sudah terduduki apalagi yang tribun atas, full… di depan, bapak-bapak ibu-ibu dosen. Beruntung ada kursi 2 nganggur di deket pintu masuk dan ga masuk areal tribun. Duduklah kami di situ dan… ya acara sudah di mulai

image

…Nabi itu lahir, diangkat menjadi Nabi oleh Allah, berangkat hijrah dari Makkah, dan sampai di Madinah hari senin

Cuma itu ceramah dari ustad yang aku denger sebelum beliau ‘menghiasi’ ceramahnya dengan memberi pertanyaan sehingga peserta aktif menjawab. Langsung QnA aja deh hehe..

Q: Coba, saya mau bertanya kalau ada orang sedang berpuasa itu berenang kemudian dia buang angin saat berenang, puasanya batal nggak?
A: (saat itu ada mas yang njawab dengan 2 pendapat. Yang pertama adalah batal karena itu sama ada peristiwa masuknya sesuatu ke dalam lubang. Dan yang kedua adalah tidak batal karena di lubang tersebut ada dua klep dimana jika klep luar terbuka, klep dalamnya tertutup sehingga tidak ada benda yang masuk) Dan jawabannya adalah. Tidak batal karena pembatal puasa itu adalah memasukkan benda ke dalam tempat atau saluran makanan, yaitu mulut. Jadi kalau pake tetes mata, tetes telinga, itu tetap TIDAK BATAL.

Q: Sekarang saya mau nanya tapi yang jawab bapak atau ibu yang sudah menikah ya.. kalau misalnya mau puasa, pas habis sahur, lupa kalau dalam keadaan junub, puasanya sah nggak? Hayo yang jawab yang udah nikah ya kalau yang belum nanti saya curiga

A: (Ada bapak yang menjawab kalau itu sah di karenakan lupa jika masih dalam keadaan junub) Dan jawabannya adalah… Ya benaaaar. Puasanya tetap sah meskipun dalam keadaan tidak lupa jika masih dalam keadaan junub karena ada hadits yang menerangkan sebagai berikut: Hadis dari Aisyah dan Ummu Salamah r.a mereka menceritakan ‘Nabi Sallallahu’alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian, beliau mandi dan berpuasa.’ (HR. Bukhari 1926 dan Turmudzi 779)

Q: Pertanyaan untuk yang perempuan dan yang laki-laki tidak boleh menjawab. Kalau ada perempuan yang setahun yang lalu dia berhutang puasa selama 2 hari, dan belum di bayar hingga Ramadhan berikutnya, maka bagaimana dia haru membayarnya? Options: a. Qada saja b. Qada dan fidyah c. Fidyah saja
A: (Di jawab sama mbak mbak di belakang, beliau menjelaskan bahwa wanita itu membayar hutang puasanya sejumlah utangnya dan di tambah taubat) dan jawabannya adalah… Qada dan fidyah. Jadi, wanita itu tidak perlu menggandakan utangnya di tahun lalu, tetapi cukup mengqadanya atau membayar sejumlah hutangnya di tambah fidyah. Fidyah sebesar 1,5 kg beras kepada orang miskin sebanyak hutangnya. Fidyah itu sebagai bentuj=k taubatnya juga karena dia itu hutangnya kepada Allah.

Sesi Tanya jawab nya selesai
Di lanjutkan tentang 10 hari terakhir Ramadhan. Yang dianjurkan untuk:
-Menguatkan Ibadah
-Menjauhi istri/suami (maksudnya tuh ya soalnya menguatkan ibadah bukan terus musuhan gitu)
-Saling mengingatkan antar pasangan untuk kebaikan (misalnya pas subuh apa mau Qiyamul Lail pasangannya di bangunin, di percikin air juga tuh kalau masih belum bangun)
-I’tikaf

Mengenai I’tikaf
Q: Limit dan minimalnya melakukan I’tikaf itu kapan sih?
A: Enggak ada. I’tikaf itu artinya berdiam diri nah kalau orang pengen I’tikaf tapi sibuk kerja atau di malam hari emang nggak sempet, I’tikaf ba’da sholat fardhu pun boleh asalkan tidak ada pembatal I’tikaf. Salah satu pembatal I’tikaf itu adalah keluar dari masjid tanpa keadaan darurat.

Waktu mustajabnya do’a
-Do’a orang yang sedang melakukan safar (perjalanan jauh)
-Do’a orang tua kepada anak
-Do’a orang yang terzalimi
Karena waktu itu waktu sudah mepet dengan waktu berbuka, ustad hanya menjelaskan tentang safar.
Saat melakukan safar, jangan lupa berdo’a. misalnya kalau lagi naik pesawat lagi take off bacanya Allahuakbar kalau pas landing Subhanalllah. Begitu juga naik kendaraan lain pas jalannya naik turun. Lalu, hendaklah kita memanjatkan do’a untuk diri sendiri dan untuk saudara kita. Ketika melakukan safar di bulan Ramadhan, biasanya ada yang bertanya ‘Mending puasa nggak ya?’ Nah, Allah itu memberi keringanan untuk orang-orang yang sedang melakukan safar untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan dulu. Akan tetapi, orang tersebut harus menggantinya di kemudian hari. Rukhsah atau keringanan dari Allah itu lebih utama untuk di ambil. Tapi, kembali kepada diri sendiri. Kalau memang kuat berpuasa atau keberatan mengganti puasa Ramadhan setelah bulan Ramadan habis, boleh tetap berpuasa akan tetapi kalau memang ingin mengambil rukhsah Allah, maka ia di wajibkan untuk mengganti puasanya di kemudian hari.

Wallahualam bishawab.
Yogyakarta, 26 Juni 2015
Ustad Sulaiman Rasyid
Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM
Ulfah Choirunnisa
[UC]

Baca ini juga, yuk!

0 comments