Leaders and Leadership

3:03 PM



Bachtiar Firdaus

“Winner never quit, quitter never win”

Setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai petanggungjawabannya di akherat kelak. Menjadi seorang pemimpin tentu perlu awalan niat yang baik. Niat yang benar yang perlu dimiliki seorang pemimpin adalah niat berjuang karena Allah, niat memperbaiki umat karena Allah. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dibersihkan terlebih dahulu niatnya. Niat berasal dari hati, sehingga hati perlu dibersihkan dari kotoran-kotoran yang membelenggu.

Allah. Sudah sepantasnya dan seharusnya bahwa Dzat itulah yang harus ada di hati dan memiliki kedudukan yang paling tinggi diantara penghuni hati lainnya. Masalah yang sering terjadi saat ini adalah adanya tuhan-tuhan lain yang bersarang dihati dan kedudukannya melampaui kedudukan Allah SWT, atau bahkan tidak ada lagi kedudukan Allah di hatinya. Tuhan-tuhan kecil yang dimaksud bahkan tak terbatas. Dari mulai barang, sifat, hingga orang. Segalanya bisa menjadi tuhan kecil yang menggeser kedudukan Allah dalam hati seorang muslim. Yang paling marak saat ini adalah lawan jenis yang secara sadar atau tidak sadar telah menjadi tuhan kecil dalam hati kita. Tak terasa pula bahwa keadaannya telah membuat diri ini lupa akan segala hal dan prinsip Ma fii qalbi ghairullah (Tiada yang lain di hatiku selainn Allah) hilang begitu saja.

Rumah Kepemimpinan adalah beasiswa manfaat yang memberikan banyak sekali pelajaran dan keuntungan, oleh karena itu tempat ini hanya pantas diisi oleh orang-orang yang berjuang sepenuh hati, berjuang untuk Allah. Hanya orang-orang yang menempatkan Allah pada peringkat pertama di hati sajalah yang seharusnya ada disini. Beasiswa ini adalah uang ummat, uang ummat yang ditujukan untuk memfasilitasi pemimpin muda dalam belajar untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi. Rumah ini adalah rumah peradaban, bukan sekadar rumah untuk singgah, bermain-main, lalu sudah.

Lagi-lagi, niat menjadi hal yang harus ditanamkan kuat didalam hati dan senantiasa di perbaharui setiap saat. Layaknya Tumbuhan yang ditanam pada substrat perlu di siram setiap saat agar tidak layu. Begitu pula dengan niat, perlu diperbaharui setiap saat supaya tidak terjebak di jalan yang salah. Niatlah yang menyatukan setiap peserta Rumah Kepemimpinan. Hanya ada satu niat untuk masuk dan berada di Rumah Kepemimpinan tetapi ada 1000 niat untuk keluar dari Rumah Kepemimpinan. Senantiasalah menjaga niat.

Niat yang benar dan baik itu mendukung terbentuknya konsep Kepemimpinan Profetik dalam jiwa. Adalah salah satu konsep kepemimpinan untuk membangun pemimpin yang imun, bukan steril. Pemimpin yang mampu menggayung banyak informasi atas keterbukaan jalan pikirannya tetapi tetap dapat mengerti batasan-batasannya. Membaca kisah-kisah nabi dan menemukan api sejarahnya adalah salah satu jalan menuju kepemimpinan profetik. Tiga misi penting dalam konsep kepemimpinan profetik yang diutarakan oleh Alm. Prof. Kuntowijoyo berdasarkan QS. Ali Imran: 110 tentang misi-misi kepemimpinan profetik diantaranya; misi humanisasi. Merupakan misi dengan tingkatan yang paling mudah. Adalah Ta’muruna bil ma’ruf, diartikan sebagai misi humanisasi yakni misi yang memanusiakan manusia, mengangkat harkat hidup manusia, dan menjadikan manusia bertanggungjawab terhadap apa yang telah dikerjakan. Misi kedua adalah Tanhauna‘anil munkar diartikan sebagai misi liberasi yaitu misi yang membebaskan manusia dari belenggu keterpurukan dan ketertindasan. Dan misi yang ketiga adalah Tu’minuna Billah yakni diartikan sebagi misi transendensi. Merupakan misi yang tingkatannya paling susah dibandingkan dua sebelumnya. Misi ini diartikan sebagai kesadaran ilahiyah yang mampu menggerakkan hati dan bersikap ikhlas terhadap segala yang telah dilakukan.

Cara mencapai ketiga misi diatas perlu mengulang-ulang 1) Proses pembacaan yakni kekuatan membaca seseorang, umumnya ditentukan berdasarkan kuantitas, 2) Purifikasi, adalah pemurnian yakni memilah mana yang salah dan mana yang benar dari hasil pembacaan tersebut, 3) Pengajaran, mengajarkan ilmu yang telah didapat setelah melakukan purifikasi, dan yang ke 4) Penguasaan Informasi, memperoleh informasi yang telah melalui tahapan-tahapan diatas. Kunci dari usaha ini adalah Paksa, paksa, dan paksa! Kita wajib untuk membiasakan diri kita untuk membaca minimal sehari satu jam. Jika tidak bisa, maka kita wajib memaksa diri kita. Karena dari membacalah pikiran kita menjadi terbuka dan dapat berkembang pesat dan luas. Jika seseorang yang tidak pernah membaca berbicara, omongan yang ia lontarkan sama dengan sampah, tidak ada artinya.

Kesadaran Ilahiyah

Wujud ibadah dalam ibadah adalah dengan menjadi pemimpin. Kesadaran keilahiyahan adalah tentang kesadaran kita bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang menciptakan kita, termasuk juga bumi dan seluruhnya. Sehingga kita wajib menyembahnya dan menjadikannya Tuhan satu-satunya yang disembah. Tanpa menuhankan tuhan-tuhan kecil lainnya.

Jati diri

Empat jati diri yang ditanamkan Rumah Kepemimpinan kepada pesertanya adalah Muslim produktif, Aktivis pergerakan, Mahasiswa Berprestasi, dan kekeluargaan. Pemimpin harus memiliki iman yang kuat sebagai landasan utamanya dalam melakukan pergerakan. Agar setiap langkahnya selalu dalam rahmat dan bimbinganNya. Pemahaman agama yang baik yang dimiliki oleh seorang pemimpin, sadar atau tidak sadar merupakan jalan dakwah mereka. Ucapan seorang pemimpin akan lebih di dengar. Sehingga ketika ia menjadi seseorang yang paham agama, setiap ucapan, perbuatannya merupakan sarana dakwah mereka. Itulah yang kemudian disebut dengan muslim produktif. Aktivis pergerakan, jati diri ini lebih focus kepada pergerakan diluar, misalnya dengan terlibat aktif dalam suatu organisasi. Membantu memberikan gagasan-gagasan yang mendukung. Hal yang paling banyak ditekankan dalam jati diri ini adalah konsep kontributif. Seberapa besar kontribusi yang dapat diusahakan dan dilakukan. Mahasiswa Berprestasi, seseorang yang berprestasi suaranya akan jauh lebih mudah di dengar oleh orang banyak. Dengan menjadi seseorang yang prestatif, maka dalam menyampaikan suatu hal akan jauh lebih mudah, termasuk juga dalam memberikan pengaruh kepada orang lain. Karena pemimpin adalah tentang pengaruh (yang baik). Terakhir adalah kekeluargaan. Adalah nilai yang tidak boleh ditinggalkan. Keluarga adalah orang-orang yang mendukung penuh kegiatan yang kita lakukan. Kasih sayang terhadap keluarga tidak boleh dilupakan. Kehangatan dalam keluarga harus senantiasa dijaga. Karena keluarga adalah tempat berbagi cerita, baik suka maupun duka. Keluargalah yang senantiasa mendengarkan cerita dan memberi saran tanpa ada niatan jahat dalam hatinya. Dibalik sosok yang hebat, terdapat keluarga yang hebat.  

Kepemimpinan Regeneratif

Masalah yang dialami saat ini adalah mengenai kaderisasi. Banyak generasi-generasi islam yang semakin tua dan telah menjadi sejarah. Pemimpin profetik bukan hanya menjadi pemimpin yang baik untuk dirinya sendiri tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpiin yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru, pemimpin yang mampu bergerak bersama. Pemimpin yang mampu memberdayakan sumber daya manusia dan melakukan kaderisasi yang baik sehingga mampu melahirkan anak-anak ideologis.

Sesi 2

Hukum Perubahan

Pada awalnya, agama di dunia hanya ada satu yakni agama islam. Tetapi pada tahun 1432 (konstantinopel), peradaban islam mulai menurun. Raja bermewahan, banyak peperangan, ilmu ditinggalkan. Namun kemudian muncullah Bangsa Yahudi yang kepemimpinannya dalam mentransfer ilmu sangat baik. Pemahaman sejarah 5000 SM dan 2000 M peradaban mereka sangat baik. Inilah yang kemudian membuat islam kalah. Literasi sejarahnya masih sangat kurang. Diantara turunan ideology umat yahudi adalah kapitalisme dan marxisme. Oleh karena itu, umat islam harus mengetahui sejarah islam dan bagaimana mengelolanya kedepan. Untuk dapat mengelola perubahan, pelajari sejarahnya yang panjang, ketahui musuhnya. Untuk dapat mengetahui islam, perlu membaca sejarah minimal 2000 tahun yang lalu, sedangkan untuk mengetahui sejarah Indonesia, kita perlu mempelajari 500 tahun yang lalu.

Hidup selalu berhubungan dengan perubahan. Perubahan merupakan refleksi dari suatu keadaan. Arah gerak perubahan adalah dari keadaan buruk ke keadaan yang lebih baik. Ketika kerusakan sudah berskala kolektif, ruang lingkup kerusakannya luas dan kerusakan sudah berskala kolektif. Terstruktur Sistematis Massif. Mafia yang harus diberantas saat ini adalah mafia tambang, mafia pendidikan, mafia korupsi, dan lain-lain. Masih berkaitan dengan perubahan, hal yang perlu dilakukan adalah melawan status quo, atau keluar dari zona nyaman. Cara melawannya adalah dengan self-construction. Menjadi ‘A New You’

Metode Perubahan

Adapun metode-metode perubahan yang dapat dilakukan diantaranya 1) Kesatuan visi dan orientasi contohnya dengan langkah membangun masjid, 2) Semangat peradaban dan solidaritas, contohnya mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar, 3) Kemandirian dalam bidang ekonomi, 4) Kedaulatan politik dan ummat, comtohnya Perjanjian Madinah.

Prinsip Perubahan

  1. Dalam diri
    Yakni pencerahan yang sadar secara hakiki
  2. Dari diri
    Yakni tidak menyalahkan siapapun
  3. Kemaslahatan diri
    Perubahan=tanggungjawab individu

“Paksa diri untuk berubah, maknai perubahan!”


Baca ini juga, yuk!

0 comments