"Pada akhirnya, hidup adalah tentang kemampuan menangkap sinyal dari semesta, memaknai setiap pesan Ilahi yang disampaikan olehNya dalam beragam cara, lalu menghubungkan pesanNya tersebut ke dalam sebuah episode kehidupan yg terjadi disekelilingmu. Semuanya berawal dari titik-titik pertemuan yang akan membentuk sebuah jejaring raksasa dalam hidupmu. Pertemuan itu sendiri terjadi saat pikiran dan perasaanmu memancarkan sebuah frekuensi dan gelombang dari dalam hati yang akan ditangkap oleh sebuah kekuatan besar, untuk selanjutnya kekuatan itu akan mengatur dengan sempurna titik-titik pertemuan dalam sebuah koordinat waktu. Dari berbagai titik yang terhubung itu kamu bisa menarik berbagai garis kehidupan. Hanya hati yang terbuka dan sadar akan kehadiranNya yang akan mampu menerima dan menghubungkan pesan-pesan itu dengan sempurna" -CdI by Bayu Aditya
Empat bulan lagi lulus RK. Empat bulan lagi, berarti akan menghadapi banyak sekali hal yang benar-benar nyata. Tidak ada yang tahu apa saja yang akan berlangsung setelahnya kecuali sudah direncanakan dengan baik -Itupun tidak tahu apakah sejalan dengan rencana Allah-
Bismillah, semangat berproses menuntaskan. Semangat mengejar buah hasil kuliah, semangat mengejar takdir. Tidak ada yang akan mengerti takdir apa yang akan melekat pada diri kita kecuali kita berusaha untuk -setidaknya- mengintip sedikit.
Rezeki, jodoh, dan kematian adalah rahasia besar Allah. Hasil belajar di kuliah adalah salah satu modal yang akan digunakan untuk meraih rezeki halal dan diperuntukkan bagi orang-orang baik dan yang membutuhkan.
Hati tidak ada yang tahu. Bisa jadi, Ia (jodoh) adalah orang yang sangat dekat dengan mu; orang yang baru sesekali bertemu; atau bahkan yang belum kenal sama sekali. Intinya adalah memperbaiki diri. QS An Nur:26. Istikharah. Jika memang menjauh darinya adalah suatu bentuk ikhtiar untuk kemudian di do'akan setiap waktu, maka laksanakanlah (self reminder) semangat memperbaiki diri.
Dan ya, kematian tidak ada yang tahu. Katanya, bagi orang beriman, kematian adalah kado terindah. Tentu. Hal tersebut tidak terlepas dari rutinitas yang ia lakukan setiap saat: berdzikir padaNya. Perkuat iman, berdo'a setiap saat. Terlebih ketika dalam perjalanan. Tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita ke depan. Bahkan sedetik setelah ini pun kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Karena meramal kematian tidak semudah Dilan meramal akan bertemu dengan Milea di kantin. Toh, seromantis apapun mereka sampai membuat penontonnya baper, mereka tidak menikah. Bukankah itu juga merupakan bagian dari takdir Allah?
Ya, masing-masing kehidupan individu sudah digariskan olehNya. Yang perlu kita lakukan adalah berikhtiar, berdo'a, dan mastatho'tum setiap saat. Karena kita tidak pernah tahu dimanakah garis kehidupan itu akan berhenti.
Coklat Cafe, 15 Feb 2018 19.42
UC
Angin malam datang membawakan oleh-oleh untukku,
Tetapi tidak sopan.
Bukannya girang, aku malah dibuatnya terkejut dan jatuh lemas.
Angin malam memberikanku rahasia kecil,
Tentang 1 dari tak terbatasnya peluang tentang masa depan,
Tetapi tidak sopan.
Angin malam membuatku jatuh saat aku sedang jatuh hati dengan bintang,
Aku sedang dibuat senyum oleh bintang dengan sinarnya yang sangat menawan,
Sinar yang membuatku jatuh hati saat pertama kali terpancar
Aku selalu berlari mencari sinarnya setiap hari,
Aku tidak bosan,
Aku tersenyum,
Aku bahagia.
Aku rindu bintang
Meski aku hanya bisa bertemu sesekali di waktu yang tidak pasti
Ya, ketika bintang jatuh
Aku tidak bisa memprediksi, tapi tak jarang aku berharap
Jika aku rindu dan ingin menatap bintang lebih lama, aku hanya bisa menitipkannya pada angin malam,
Aku hanya menitipkan senyum tanda terimakasih pada angin malam untuk bintang,
Hanya sesekali.
Angin malam, aku rindu bintang.
Aku ingin mengetahui lebih dalam tentang bintang
Tapi kamu malah membawakanku oleh-oleh ini.
Aku jadi berpikir tentang masa depan yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya.
Ah, kamu tidak sopan.
Aku sengaja tidak memulai, karena SOP nya -saat aku masih maba, harus mereka terlebih dahulu yang memperkenalkan-
9/2/18
Senja itu, aku bernostalgia dengan diriku sendiri saat memberikan kesan pertama 'Orang ini pasti bukan orang yang biasa-biasa saja' kepadamu.
Senja itu, aku berbaring diatas kasur empuk ditemani dinginnya senja di Jogja untuk menamatkan tulisan-tulisanmu.
Senja itu, aku mulai mengenalmu dari caramu menulis. Terlepas dari benar atau tidak. Karena aku bukan Tuhan Yang Maha Benar.
Senja itu, aku tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku mulai menyukai tulisanmu.
Senja itu, aku pun tersadar bahwa aku tidak tahu apakah aku dan kamu akan dipertemukan kembali olehNya. Sesederhana bertemu di jalan.
Senja itu, aku berdo'a semoga Allah memberikanku kesempatan untuk bisa mengenal sang penulis lebih jauh.
Senja itu, adalah senja 6 Februari 2018 di Jogja.
Generasi Millennials adalah generasi yanng sudah sejak lahir kenal dengan teknologi. Ia adalah yang mampu memahami, mengoperasikan perangkat teknologi lebih cepat dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Saat ini, tahun 2018, populasi penduduk sudah banyak diisi oleh generasi-generasi millennial yang memiliki kemudahan akses melihat dunia hannya dari smartphonenya. Startup-startup mulai bermunculan dan saling berkompetisi dan brkolaborasi memudahkan masyarakat dunia yang kabarnya akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang melek teknologi. Prof Rhenald Kasali, banyak menjelaskan mengenai generasi millennial di bukunya berjudul 'Strawberry Generation'. Ia memberi nama demikian karena genrasi millennial sejatinya sangat mirip dengan buah strawberry. Terlihat bagus dari luar, tetapi rapuh di dalam.
Lalu, mengapa rapuh? apakah semuanya rapuh?
Mereka yanng rapuh hanyalah mereka yang ter-disrupt, tergilas oleh zaman hanya karena kemampuannya yang tidak berkembang dengan baik, karena ia tidak berpikir kreatif dan jangka panjang.
Tahun 2030, bumi di prediksi akan berisi generasi millennial yang sangat canggih. Oleh karena itu, perlu adanya sifat, karakter khusus yang dimiliki seorang individu agar ia tidak tergilas oleh zaman. Prof Rhenald Kasali menuliskan hal-hal yang perlu dimiliki manusia pada tahun 2030 dalam bukunya 'Strawberry Generation'
1. Integrity
Integrity atau dalam bahasa indonesia adalah integritas, merupakan sifat yang bersinggungan dengan kejujuran. Kejujuran memiliki nilai yang sangat tinggi, bahkan seorang ahli dari China mengatakan bahwa integritas ibarat mata uang. Sangat berharga. Maka, berusahalah untuk jujur dimanapun anda berada karena kejujuran akan membawa pada keberkahan. Orang-orang jujur dan bersih akan mudah dipercaya hingga masa depan.
2. Complex problem solving
Secara garis besar, skill ini merupakan skill bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah yang kompleks dan tergolong rumit. Skills ini memerlukan perpaduan antara otak kiri dan otak kanan. Bagaimana kita mampu mencari jalan keluar dari suatu masalah
3. Analitical Thinking
Adalah skill yang berjalan secara sistematis. Yakni menuntut anda menyelesaikan masalah dengan menguraikannya kedalam beberapa kategori, membuatnya ke dalam bentuk-bentuk yang lebih khusus atau spesifik. Kemudian, berusaha mencari kaitan antar bidang (spesifikasi) tersebut untuk menentukan titik temu sebagai solusi dari permasalahan.
4. Creativity
Tentu kata ini sudah tidak asing di telinga kita. Berpikir kreatif dan out of the box ternyata masuk ke dalam kategori 10 skills yang harus dimiliki di tahun 2030! wah, jangan sungkan-sungkan kalau punya ide agal 'aneh'. Bisa jadi itu merupakan awal mula produk yang keren
5. People Management and Leadership
Penting bagi kita semua untuk memiliki kemampuan memanajemen diri dan orang lain (memimpin). Manajemen diri bisa dilatih dari rutinnitas harian anda. Jika urusan diri sudah selesai, maka skill memanajemen, memimpin orang lain adalah hal yang harus dilakukan. Karena sejatinya generasi millennial adalah pemimpin-pemimpin masa depan
6. Emotional and Spiritual Intelligence
Kemampuan mengelola emosi dan keyakinan kita. Dunia yang akan semakin digitalized dan membutuhkan kerja yang keras dan memberikan tekanan yang keras pula, harus disesuaikan dengan emosi kita. Kita harus mampu mengelola emosi agar kelak saat bekerja bersama orang lain menjadi nyaman. Keyakinan kita pun demikian. Jangan sampai gilanya kerja membuat lupa dengan Sang Pencipta
7. Service Orientation
Sama halnya dengan memberikan pelayanan yang memuaskan untuk orang lain. Menempatkan kebutuhan dan keinginan publik diatas keinginan dan kebutuhan diri sendiri. Bisa dimulai dengan senyum yang ramah saat melayani, dan memaksimalkan usaha untuk memuaskan orang yang meminta pelayanan terhadap kita. Termasuk budaya sopan santun
8. Negotiation
Mudahnya adalah tawar menawar. Bagaimana kita bisa membuat orang lain menerima apa yang kita tawarkan. Tentu hal ini menggunakan strategi khusus dan wawasan yang memadai. Misalnya saja kita akan bekerjasama dengan perusahaan lain, kita harus bisa menjabarkan apa-apa yang dimiliki oleh perusahaan kita yang mampu membuat pihak kedua tertarik dengan tawaran yang kita berikan. Hal ini penting, mengingat tahun 2030 tentu banyak sekali perusahaan yang akan bermunculan. Perlu ada negosiasi untuk berkolaborasi.