Mengagumi

12:00 AM

Mengagumi tidak selalu mencintai. Mengagumi bisa jadi karena ia kemudian mengucapkan MashaAllah ketika melihat suatu obyek dan mendapatkan semangat lebih setelahnya. Mengagumi pun tidak selalu harus mengenali atau bertemu setiap hari. Jika demikian, maka teman-teman di sekeliling yang selalu mendengarkan lagu Ed Sheeran setiap hari tidak bisa dikatakan sebagai orang yang mengagumi Ed Sheeran. Sesederhana karena mereka tidak mengenalnya -atau kenal tapi satu sisi saja- atau tidak pernah bertemu.

Jika mengagumi, melihatnya senang saja ikut senang. Ed Sheeran mendapat royalti bermiliar-miliar dari hasil lagunya misalnya, tidak akan membuat para pengagumnya sedih. Justeru sebaliknya.
Mengapa demikian? karena mereka merasa telah menerima kebermanfaatan, inspirasi, kesenangan, atau kebaikan dari Ed Sheeran. Dan itu sudah cukup.

Mengapresiasi Ed Sheeran atas apa yang sudah diusahakannya menjadi hal biasa bagi para pengagumnya. Memberi komentar di akun instagram, mengirimkan pesan, dan lain sebagainya adalah hal biasa. Tidak terlalu berharap untuk dibalas karena menyadari banyaknya orang yang turut mengirimkan hal yang sama. Karena sejatinya, para pengagum ini hanya ingin berterimakasih atas apa yang telah diberikan sang idola kepadanya. Ia hanya ingin berterimakasih melalui berbagai macam media. 

Ia ramah, kita mendapat pelajaran untuk menjadi ramah
Ia tersenyum, kita mendapat energi untuk tersenyum pula
Ia bercerita, kita mendapat pelajaran untuk senantiasa mendengarkan
Ia berbuat baik, kita terinspirasi untuk berbuat baik
Ia menulis, kita mendapatkan inspirasi menulis untuk berbagi

Kebaikannya dirasakan oleh banyak orang. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa seorang pengagum menjadi sangat senang jika idolanya memberikan respon baik kepadanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa terbesit rasa ingin bertemu dan berbagi cerita kepada sang idola, meski bagai secuil roti unyil.  Puncaknya, menjadi suatu hal yang tidak pula dapat dipungkiri bahwa mengagumi akan menjadi mencintai.

Rasulullah SAW contohnya. Ia bahkan belum melihat seluruh umatnya, namun diujung sakaratul mautnya, Ia mengatakan bahwa Ia mencintai ummatnya. Ia menyebut "Ummati...ummati..ummati" sebagai bentuk rasa peduli dan cintanya yang sangat besar. Hingga kemudian, sampai detik ini, Rasulullah SAW menjadi suri tauladan bagi seluruh umat islam di dunia. Menjadi idola bagi umat muslim meski tidak pernah ada pertemuan sebelumnya. Umat muslim telah mencintai Rasulullah SAW atas kekagumannya yang sangat besar.

Rencana Allah selalu baik. Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah berikhtiar dan berdo'a sebagaimana kita saling memahami bahwa do'a adalah senjata yang paling ampuh. Berdo'alah agar siapapun yang telah memberikan kita kebaikan akan selalu diberikan kebaikan pula dan terus memperluas kebaikan dan kebermanfaatannya. Berdo'alah agar kita juga mampu melakukannya. Berdo'alah untuk dipertemukan. Jika pada akhirnya belum dipertemukan di dunia, berdo'alah untuk dipertemukan di syurga sebagai titik-titik penyimpul lingkaran kebaikan.

uc
11/2/18 00.00



Baca ini juga, yuk!

0 comments