#Review KNAR PA

11:50 AM

Day 22 Ramadhan 1436 H
(kemudian nyanyi lagunya Taylor Swift yg '22' *plak)
#30DaysChallengeWhatYouGetInRamadhan

Kajian Nasionalisme Akar Rumput PPSDMS Academy
Sebenarnya dari hari ke hari kajiannya semakin seru jadi sampe enggak sempat nyatet banyak. Nyatet sih, tapi enggak beraturan. Maafkan :'
Saya post yang saya tulis di buku catatan saya saja ya teman-teman sekalian...
Tidak ada manusia yang sempurna, Ust. Jazir pun memaparkan bagaimana manusia di bagi menjadi beberapa golongan berdasarkan nasibnya. Yaitu:
1. Manusia yang celaka
Bagi sesiapa yang 'Hari ini lebih jelek dari kemarin'
2. Manusia yang rugi
Manusia yang 'Hari ini sama dengan kemarin'
3. Manusia yang beruntung
Dambaan setiap orang. Yap, yaitu siapa saja yang 'Hari ini lebih baik dari kemarin'


image
Sebaik-baiknya orang adalah yang selalu bersyukur dan bermanfaat bagi orang lain.
Telah disampaikan pula melalui firmanNya (Al Hujurat ayat 13)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu, dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengenal." – (QS.49:13)
Bahwa telah menjadi sunatullah kita diciptakan berbangsa-bangsa, bersuku-suku.

Dari firman ini, kita bisa menyimpulkan pentingnya berkomunikasi, tolong menolong, menghargai antar sesama manusia khususnya sebangsa. Disinilah pentingnya Nasionalisme. Rasa cinta tanah air.
Nasionalisme di postingan saya Berjudul 'Problematika Umat' bermakna sangat sangat negatif. Ya, nasionalisme di kekhalifahan Turki Usmani memang negatif dan keji. Bahkan yang membuat saya terkejut lagi setelah mendengar kejahatan-kejahatan masa Turki Usmani, ustad Jazir memberi contoh lain ke-negatif-an nasionalisme mereka. Tentang mereka yang merusak islam, yang senang berfoya-foya. Seperti mengadakan pesta makan bersama sop lidah flamingo. Beribu-ribu burung flamingo yang cantik diambil lidahnya untuk di sop dan dimakan bersama :(

Berbeda dengan Turki, di Indonesia Nasionalisme merupakan alat perekat Indonesia. Dengan 3085 bahasa daerah dan 45 kerajaan yang ada (saat ini yang masih aktif hanya yogyakarta karena posisinya istimewa, sultannya menjadi kepala daerah, eksekutifnya negara) kita wajib mencintainya, mencintai Indonesia.

Oke, jadi.... Cuma ini yang ada di buku catatan saya. Sepertinya tidak ada yang bisa disarikan dari postingan ini, tapi jika temen-temen mendengar sendiri pasti bisa :')) disini beliau soalnya enggak cuma bercerita tentang nasionalisme tapi juga cerita tentang VOC, Indischee Verenische, RA Kartini, dll. Hanya saja tidak saya tulis :'
Jadi.. Intinya.. (sedang berpikir)

Kita wajib menanamkan jiwa naionalisme yang tetap berpegang teguh pada agama islam. Selalu mengambil hikmah dari perjuangan pahlawan-pahlawan kita yang gugur dalam medan perang, melebur menjadi satu dalam suku-suku yang ada di Indonesia (bisa berbaur dan beradaptasi).

Yap mungkin itu dulu.. Maaf sekali tidak sebagus isi kajiannya. Semoga tetap memberi manfaat nggih temen-temen.

Akhir kata, ada quotes dan hadits nih...
'Aluo lebur tinimbang dadi batuk'
(Lebih baik hancur daripada menjadi budak)
'Habbul wathoni minal iman'
(Cinta tanah air sebagian dari iman)
Wassalam!

Kamis, 9 Juli 2015
Diperoleh di:
Asrama Nakula PPSDMS
[UC]

Baca ini juga, yuk!

0 comments