Aster' Ardvie Journey

10:56 AM

“A friend is someone who gives you total freedom to be yourself –and especially to feel, or not feel. Whatever you happen to be feeling at any moment is fine with them. That’s a real love amounts to –letting a person be what he really is” –Jim Morrion
A friend is someone who gives you total freedom to be yourself sepertinya kalimat ini tepat untuk menggambarkan perjalanan kelompok 2 ASTER dalam rangkaian ARDVIE (Ardgiss –Association of Regional Development and Geography Information System Science- Voyage Intimate). ARDVIE merupakan agenda jurusan wajib bagi mahasiswa baru Jurusan Sains Informasi Geografi dan Pengembangan Wilayah (Prodi KPJ dan PW) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Let’s follow these following words which describe our ‘adventure’ through this Ardvie!
Seperti yang sudah ku katakan tadi, ardvie merupakan agenda jurusan yang ditujukan untuk mahasiswa baru jurusan SIGPW FGE UGM. Pasti kalian sudah dapat mengetahui bagaimana alur dari ardvie dan bagaimana gambaran ardvie dalam pikiran kalian, hehe.

Panitia telah mempublikasikan Ardvie sejak beberapa bulan lamanya. Sepertinya sekitar bulan September akhir. Yaa sebulan setelah kita memulai perkuliahan efektif, dikala kita masih selo-selonya menjalani kehidupan perkuliahan. Pembentukan kelompok juga sepertinya pada bulan September *Aing lupa* saat itu, salah satu dari teman kami -kayanya sih Zhazha- mengirimkan files/gambar yang di dalamnya tertera nama-nama kami dan kelompok kami. Dan ternyata aku berada di kelompok 2 dengan anggota: Dimas, Anug, Andes, Deden, Amet, Deon, Riki, Uut, Pici, Resta, Dea, dan Upeh dengan pemandu yang selanjutnya kita panggil Umi dan Abi: Mba Risna dan Mas Fadhil.

Gathering kelompok pertama, diadakan saat rangkaian acara ardvie yang pertama kali: One Day With SIGPW. Dipandu Mas Ruwanda Prasetya dan temannya sebagai MC, kami menjalani acara per acara. Dari materi oleh dosen PW Bp. Dr. Andri Kurniawan, oleh kakak-kakak tingkat misal: Mas Faisal Ibrahim, sampai dengan kepemanduan yang dilaksanakan diluar ruangan. Nah, kepemanduan inilah yang kemudian mempertemukan anggota-anggota dari kelompok kami. Sesi kepemanduan ini memberikan penjelasan pada kami tentang alat-alat kegeografian yang nantinya akan sangat berguna untuk praktikum kami dan kedepannya: penggunaan kompas bidik, protaktor, bedanya citra dengan foto udara, dan juga bedanya Peta RBI dengan peta tematik. Pertemuan pertama, anggota-anggota kelompok (masih) malu-malu macan.
Setelah sesi kepemanduan, kita ada jalan-jalan sebentar di sekeliling geografi nyebrang sedikit lah hehe. Kami disana bermain pos. Eh bukan bermain ding, tapi bermain dan belajar. Yaa isi posnya macem-macem ada kekeluargaan, sharing, dan ada yang lainnya. Ketika kita akan melanjutkan perjalanan dari pos 3 ke pos 4, kami menunaikan sholat ashar di mushola perpustakaan pusat yang terletak di belakangnya. Saat itulah, nama kelompok kami terbentuk.

Panitia memberikan instruksi terkait dengan penamaan kelompok ardvie yakni salah satu nama satelit/citra. Kemudian dalam perjalanan berangkat ke pos selanjutnya, Umi memberikan beberapa pilihan. Salah satunya adalah Aster. Kami tertarik dengan nama tersebut karena first impression yang sampai pada kita adalah ‘Namanya bagus’. Sekilas tentang Aster (Advanced Emission and Reflection Radiometer), aster adalah sebuah citra dengan resolusi menengah yang penerapannya dilakukan untuk klimatologi permukaan lahan, dinamika vegetasi dan ekosistem, monitoring, vulkano, hidrologi, dan juga geologi dan tanah. Dan saat itu juga, kami sepakat untuk memilih aster 
sebagai nama kelompok kita. 

Ohiya, btw kita belum kenalan sama anak-anak Aster. kenalan dulu yuk! (Dinilai dari first gath)



1. Dimas Yunus Tirtana
Ini dia ketua kelompok Aster. Dia biasa dipanggil Dimas asalnya Kudus. Di Jogja dia ngekos. orangnya baik, bijaksana, bertanggung jawab udah cocok jadi polisi *eh
2. Andes Dias Purnama
Dipanggil Andes (Kalau manggil sama kaya kalo manggil ‘gondes’ wkwk *maap yaa Ndes) asal dari Wonogiri. Orangnya gampang berbaur dan cuek-cuek aja
3. Achmad Mutohhar
Biasa dipanggil Amet, rumahnya ada yang di kulonprogo dan ada yang di kotagede. Kakak tingkat yang suka di bully adek tingkat utamanya resta uut. tapi tetep sabar. Suka main game di HP bareng Anug
4. Lalu Deden Pratama
Dari Lombok, bisa dipanggil Lalu atau Deden. Orangnya pinter, sibuk, suka ilang, dan pendiam nget.
5. Riki Saputra
Jambi squad, pendiam tapi kalau dikasih tugas apa apa cus berangkat
6. Deon Anggada Pratama
Deon dari Lampung, paling gede, punya rambut kribo dan hobi bikin yel-yel hobi!
7. Anugrah Nurul Huda
Jambi Squad, bisa dipanggil Anu, atau Anug, Pemilik alis terbadai sedunia seperti sinchan. Hobinya main game di hp tapi mainnya di dalam tas, di tutup-tutupin gitu. Mainan game bola di hpnya, suka ribut sendiri smbil senyum senyum marah kalo kalah gamenya.
8. Erthantia Dea
Paliiing kecil. Dea dari jogja. Uulala kecil sekali dea tapi dia strong banget. Strong jiwa dan raga. Dimarahin juga tep diterima dengan lapang dada. Asli jogja alumni SMA sakayuv yang hitz.
9. Dian Utari
Asalnya dari Mataram, Lombok. Cantik jelita, tinggi, tapi polos banget. Biasa dipanggil uut.
10. Resta Cahyani P.
Alumni Mache Ale yang gampang berbaur sama orang lain, tinggi kaya uut. Kalau bersanding dengan uut susah bedaiinnya
11. Fitri Noviyanti
Riau squad. Periang nggak pernah ada kata galau, bahagiaa selalu. Suka foto, berisik, alay
12. Ulfah Choirunnisa
Baik, suka menolong, rajin menabung, pendiam :3

Itulah first impression anak-anak Aster. First impression
Hmm, sebenernya aku agak-agak lupa dengan timeline rangkaian ardvie. Ada beberapa tugas yang dberikan: Membuat acara ‘Srawungan’, Buku angkatan, dan juga film angkatan. Aduh, serius aku lupa sebenernya srawungan dulu atau one day with sigpw dulu yaa wkwk lupa. Yaa pokoknya intinya itu. Hehe.. 

Nah, setelah acara srawungan usai (11-10-2015) kami diberikan tugas berikutnya (Hmmlala) tugasnya lumayan banyak: Membuat buku kelompok yang berbentuk potongan puzzle dengan jumlah halaman yang ditebak berdasarkan instruksi yang diberikan, wawancara + selfie dengan kakak tingkat 2014, 2013, 2012 dan keatas dengan jumlah yang ditentukan, Membuat mental map, membuat yel-yel kelompok, membuat social project, dan juga membuat cocard. 

Dalam pengerjaan tugas-tugas tersebut, kelompok aster masih belum menunjukkan wajah aslinya dan bahkan, grup line juga sepi. Banyak yang lebih sering menjadi sider (Silent reader) sampai2 Umi mengubah nama grup tersebut menjadi grup ‘ASTER Limbad’ karena limbad gamau ngomong :’) parahnya, kita baru sadar beberapa hari berikutnya (Kalo yang dimaksud limbad itu adalah kami semua) :’) kami juga mengerjakan tugas dengan ‘sebagaimana mestinya’ kumpul, nugas, belanja (belanja ke toko merah Cuma sama dimas dan uut, upeh juga bingung cara muterin bunderan sampe muter 2x. parah emang), kehujanan, nugas. Yang hadir pun juga masih beberapa, jarang lengkap (emang sampai akhir pernah lengkap?

Sampai pada akhirnya, kami mulai rame ketika sama-sama hectic cari kakak tingkat untuk di wawancarain dan di selfiein. Bolak-balik nanya ‘Udah dapet berapa?’ ‘Yaah kok udah banyaak. Aku kurang yang 2012 niiih susah’ ‘Wiih kamu dapet wawancara sama kakak ini? Yaah kok nggak ngajakinn’ ‘Eh nanti abis kuliah hunting kating dulu yuk, produktif’ Saat itu, ketika lagi on fire, sehari bisa dapat 13 kating dengan berbagai ukuran tingkat ((ukuran)). Kakak-kakak itu banyak yang unik, keren dengan segala wejangan yang diberikan. Tapi sayang, ada satu yang ternyata keren, punya mimpi yang sama, dan inspiring banget tapi belum sempat terwawancarai, hm but its okay *Menghibur diri* :’)
Tugas tersebut dikumpulkan pada bulan Desember 2015. Setelah itu, kami libur sebulan dengan tanpa tugas, Alhamdulillah :’) dan kami baru mulai produktif lagi setelah sekitar bulan Februari. Nah ini, anak-anak udah mulai menampakkan wajahnya masing-masing.. Sekitar pertengahan bulan Februari, ada TM untuk makrab ardvie, dipandu oleh Mba Tyas dan Mas Adnan Shafry, kami diminta untuk mempresentasikan hasil dari beberapa tugas kami. Di akhir, kami diberikan tugas (lagi): Jogging bersama pemandu minimal 2x seminggu, Membagi barang-barang bawaan, dan juga mempersiapkan penampilan kami untuk pensi. 

H-sedikit hari inilah wajah-wajah asli anak-anak Aster mulai terlihat. Seminggu setelah TM, kami selalu berkumpul seusai jam perkuliahan untuk jogging sore hari dan untuk membahas pensi. Btw, Aster mendapat tema pensi cari jodoh. mau gimanapun juga, latihan inilah yang semakin memperereat persaudaraan dan juga membuka tabir asli orang-orang HAHAHA. Aturan sih, kami jogging hari Selasa tapi apa boleh buat ternyata sore harinya hujan deraaas. Aku dan Dimas masih nunggu anak-anak lain di kampus sampai sore sampai hujan reda ((sampai hujan reda)) tadinya kami sepakat mau tetep jogging walaupun gerimis. tapi ternyata kami baru sadar bahwa penghalangnya adalah.. yang datang baru Aku, Uut, Pici, dan Dimas karena aku nggak pulang –dan nggak pernah pulang ke rumah dulu sebelum selesai kumpul untuk ardvie, Derita rumah jauh- akhirnya, kami yang sepakat membuat janji kumpul jam 4 baru kumpul sekitar jam 5 atau setengah 6 :’) begitu juga dengan hari berikutnya. kami sepakat mau jogging jam setengah 4, dan baru kumpul jam 5 tapii Alhamdulillah jadi jogging *Yeay!. Lengkap satu kelompok minus riki (bilang lengkap soalnya dia tadinya gabisa ikutan hari H ardvie) dan di momen jogging ini ternyata terjadi sesuatu cieee sesuatu( )uu(t). Sesuatu yang berawal dari Sepatu Nike Abu-abu

Hari berikutnya: Kamis kami finalisasi tugas-tugas, utamanya latihan pensi. Yaa gimana kita dapat tema pensinya ‘Cari Jodoh’ mau nggak mau harus latihan terus.. kami latihan Alhamdulillah lengkap kurang satu: amet, sampai jam setengah 7 sore di selasar gedung D belakang. Hari Jumatnya juga demikian, kita kumpul lagi untuk kepemanduan dan finalisasi barang bawaan, di sesi ini Aster sudah berubah dari limbad menjadi Aing teh macan gara-gara Dimas cerita tentang orang kesurupan, dan juga mulai nyanyi-nyanyi lagunya Al Ghazali yang Mau bilang cinta tapi bukan pacar, bilang tidak yaa (Gatau judulnya) tapi diganti liriknya. Kali itu, kami pulang sebelum petang saat adzan maghrib berkumandang
Hari H Ardvie!
Hari yang ditunggu-tunggu (akhirnya) tiba! Kami registrasi ulang dari jam 6 sampai setengah 7 pagi, otomatis aku diantar ayah pukul setengah 6 pagi. Well. Sampai di FGE sekitar pukul 6 lebih sedikit. Tunggu menunggu, tak lama kemudian Bapak Dekan, Prof. R. Rijanta, M. Sc sudah siap untuk memberikan sambutan pada apel yang dihadiri oleh peserta ekskursi dan peserta ardvie. Disini ekskursi disana ardvie dimana mana hatiku senang 
Saat kami telah bersiap untuk pergi, ternyata ada titipan untuk beberapa dari kami, terimakasih banyak yaa hehe dan kami menuju bis kami masing-masing yang parkir di hutan biologi. Hmmlala, Kami harus jalan ke hutan biologi bawa barang-barang yang aduhai. Aster dapat jatah di bis 1, dan aku duduk sama pici di depan, tepat dibelakang pak sopir yang sedang bekerja. 

Perjalanan berlangsung seperti biasa, dan mulai tidak biasa ketika sudah mulai melewati jalan yang naik dengan kondisi jalan yang bisa dibilang kurang baik pula. Ketika hampir sampai, bus kita diuji oleh sang jalan pertigaan. Jadi, pertigaan tersebut terlalu sempit sehingga mau tidak mau, bis harus mundur supaya bisa belok. Nah, yang membuat kami ketakutan adalah bis ini benar-benar mepat dengan bibir badan jalan. Susaaaah banget. Ketika bis ini mau mundur, rasanya kaya ada yang ngganjel di bis tersebut. beberapa detik kemudian, bis sudah bisa mundur dan langsung maju banting stir ke kanan dengan menerobos ranting-ranting pohon disertai bunyi mendesit yang keren! Berisiklah anak-anak dalam bus, ada raut muka lega karena nggak jadi kenapa-napa, ada yang tercengang sambil senyum layaknya habis dikasih bunga sama doi, dan bahkan ada yang tertawa lepas karena merasakan sensasi yang warbiyasah.
Wisma berwarna pink ala-ala rumah Barbie sudah di depan mata. Alhamdulillah wisma nya sama seperti yang di gambar google. Jadi ekspektasinya sesuai dengan realita. Sebelum masuk ke dalam wisma, kami sudah disambut oleh kakak-kakak 2014 dan kami diminta untuk membuat barisan di depan wisma, cek ulang apa ada anak yang ilang,

Srikandi (atau macan betina?) Aster dapat kamar nomor 1 yang paling ujung. Berpenghunikan 3 kelompok: 1,2,3. Dalam ruangan itu terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang televisi (ada tv nya juga), dan 1 kamar mandi. What a lovely kan yaa.. kami berfikir wisma tersebut lebih cocok disewa untuk keperluan main hmmlala. Srikandi Aster memilih kamar yang paling sana *coba tebak arahnya mana* ada dua ranjang dan satu meja toilet plus kaca yang besar. Mendarat di kamar itu, Resta, uut, pici, dhea, upeh langsung boboan kaya ikan pindang, yang satu katanya gamau disebut ikan pindang dia klaim dirinya sendiri as ikan gembung. 

Acara pertama di wisma adalah materi dari dosen: Bp. Jokris dan Bp. Heru Sigit, dilanjutkan perkenalan kakak tingkat yang sebenarnya lebih cenderung kepada perkenalan ardgiss, baru kemudian kita disuruh ganti baju lapangan. Yas, we went outbound! Kita outbound Cuma di sekitaran wisma tapi beeuh! Pemandangannya bikin pengen foto tapi handphonenya dikumpulin ya bisa apa. 


Pos pertama Outbound. Penjaga posnya ada Mas Ruwanda, Mas Dika, Mas Edo dll disitu kita diajak untuk bermain ‘Salur air’ aduh sebenarnya namanya bukan itu tapi aku nyebutnya itu. Jadi pokoknya nanti yang depan harus nyalurin air ke temennya yang di belakang tapi harus lewat kepala dan ga boleh nengok ke belakang! Wuiw permainan berjalan sangat seru hingga mengubah situasi menjadi anarkhis. Semua anak-anak ambil air dari ember. Yaa jelas penuh semua botolnya, tapi aster masih kalah 0,…. Sentimeter sama kelompoknya Jay, kelompok Ranger. Aster dapat hadiah make up cantik berupa tepung neon, mantap ngeleletinnya banyak amat apalagi uut. udah sampe kerudungnya kena-kena. Aster curiga kayanya yang ngeleletin ke uut nih ada apa-apa :p eeehh ketika uut minta tolong kami untuk bersihin tepung neon dari kerudungnya, sepertinya ada yang memperhatikan. Tiba-tiba…
‘Dek, nih di lap pake ini. Tadi dari yang ngeleletin tepung ke kamu katanya kasian’ -Umi
UULALA siapa yaa Ut? Bilang tidak ya~
Pos kedua adalah pos yang menyiksa sumpah. Penjaga pos yang ku ingat ada Mbak Donna sama Mbak Bella apa yaa. Permainannya adalah ‘Meraih Rumah Kayu’ Pos ini sebenarnya melatih kebersamaan juga. Jadi, tiap baris tiap kelompok memiliki tugas masing-masing yang berbeda-beda misal, baris paling depan nggak bisa jalan tapi boleh ngomong, baris kedua nggak bisa liat tapi boleh ngomong, baris ketiga tangan diikat dan nggak bisa lihat, begitu seterusnya. Kuncinya harus bagi tugas sesuai kemampuan yang diberikan. Dan hasilnya? Anarkhis lagi, Aster kalah lagi. Ranger menang lagi. Selamat, Aster dapat coretan tepung neon lagi.

Pos Ketiga. Pos ‘Bom’ Rintangannya rintangan 3 jadi tapi bukan gitu mainnya. Yang jaga pos ada Mbak Icha Pajrissa apa yaa (Atau Cuma mampir aja?) jadi, permainannya sangat simple. Kita satu persatu Cuma disuruh lewat kotak tersebut asal aja, bebas. Tapi sebenarnya dalam kotak tertentu terdapat bom. Jadilah, tiap anak Aster main selalu dapet coretan tepung neon lagi, kalah lagi. 

Pos keempat a.k.a pos terakhir yang jaga mas suprek. Wuiw ini asik. Permainannya adalah bagaimana caranya tim dapat melindungi lilin yang diberikan mas suprek. Lilin tersebut esensinya adalah nyawa kelompok. Nah bagaimana caranya kita bisa melindunginya dan jangan sampai mati! Aster unggul dalam pos ini, bahkan kami juga bisa kembali ke tempat awal kami. Tapi begitu satu langkah lagi kita menang, tuing, ada air Ida yang jatuh kena lilin. Yaa kalah lagi deh  
Outbound udahan, kami diberi waktu lumayan lama untuk ishoma. Di waktu ini jugalah kami memasak untuk kami makan sendiri. Kami memilih untuk membuat telur dadar fu yung hai, kobis goreng, tempe goreng, dan sambal asam manis buatan dea! Uuu lezat sekali sampe-sampe andes mau beli Literan per minggunya. 

Kurang lebih jam setengah tujuh kami sudah berada di pelukanmu arena pensi. Alhamdulillah aster dapat urutan ketujuh. Yaa ada waktu lah untuk persiapan. Kelompok demi kelompok telah berlalu, bagus bagus banget tampilnya. Ketika urutan sudah sampai yang kelima, kami masuk kedalam wisma dan bersiap-siap untuk tampil. Perlu diketahui dulu nih, Aster mengadopsi konsep dari salah satu acara tv paling hitz sepanjang masa: Take him out
Wardrobe udah lengkap semua tapi kurang satu: Amet. Amet nggak mau tampil, aing aing mah udah pada bingung tapi Alhamdulillah ada Abi yang selalu mengerti perasaan anak-anaknya. Abi bersedia untuk menggantikan posisi amet sebagai Fadhilah Cemumut: salah satu kandidat perempuan yang akan dipilih peserta. Dimas dan Pici sebagai MC telah beraksi di depan teman-teman dan mendeskripsikan kami masing-masing lalu memanggilnya satu persatu untuk maju ke depan. Abi keluar sebagai penutup yang diiringi oleh gelak tawa penonton yang sama sekali tidak menyangka ini akan terjadi. (Tapi maaf, sudah terjadi) MC memotong pensi kami sampai pada fashion show kandidat, karena kami ternyata telah melampaui batas waktu: 7 menit. Hmmlala. Its okay. Ini mah bukan cari jodoh tapi fashion show.
Selanjutnya adalah tracking malam tanpa pemandu. Sumpah ini mental kekeluargaan kami sangat diuji. Malam gelap, dingin, jalan setapak, licin, dan jauh harus kami lalui bersama. Masih dengan permainan pos. Aster lumayan beruntung, dapat minum brotowali sekali, teh manis sekali, dan kopi hitam tanpa gula sekali. Alhamdulillah.. Kelompok lain ada yang 2 atau 3 minumannya brotowali semua.

Tracking malam inilah yang mengeratkan kekeluargaan kami. Yang tadinya masih sebatas nugas sampai akhirnya merasakan bagaimana kekeluargaan yang sebenarnya. Bagaimana kita saling bahu membahu, tolong menolong, dan belajar peduli satu sama lain.

Kurang lebih pukul 2 dini hari, kami telah sampai di wisma dan kami dipersilakan untuk istirahat di luar wisma. Akhirnya, badan ini terhempas diatas dinginnya lantai bertiupkan angin dini hari. Aster membuka formasi khasnya: 11 ikan pindang dan 1 (yang mengaku) ikan gembung. Padahal ya nggak gembung *Pici habis ini traktir yha!* kami tiduran di lantai sambil bercerita. Awalnya kami di bagian kanan pintu wisma, tapi karena kita –terutama Anug- berisiknya sangat super kalau cerita, kami sadar diri dan memilih untuk pindah tidur di sebelah kiri pintu wisma.
‘Kamu tau nggak cerita masha and the bear?’ –Anug
‘Kenapa nug?’
‘Masha itu mati gara-gara dimakan beruang’- Anug
‘…’
Nggak ada hal yang bikin penasarannya sama sekali, sumpah. Kita yang tadinya udah antusias berubah jadi nggak antusias lagi. Too to the point Nug! Beberapa detik kemudian..
‘Eh aku mau cerita’-Anug
‘Apa nug?’
‘Kalian tau cerita lagu Nina bobo nggak?’
‘Eh iya itu gimana sih? Katanya noni-noni gitu ya?’
‘Eh jangan sekarang ceritanya nanti kalian takut’

Makasih ya Nug.
‘Eh kalian mau dengerin ceritaku nggak?’
‘NGGAK.’
Kemudian kami berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memejamkan mata dan mengistirahatkan badan sejenak seperti si Aing Teh Macan (Dimas), yang begitu sampai, langsung bobok macan.

Hari Kedua Ardvie

Kita akan navdar! Kami semua sudah cepak-cepak cantik: Pake kaos geospace, celana+sepatu lapangan, topi, Papan Jalan, Checklist dan juga sunscreen uulaala. Aster duduk di tanah sambil belajar pake GPS. Sambil ngomongin yang nggak jelas menunggu giliran kami berangkat.
‘Mbak, habis ini Aster yaa klompok 2 pengen jalan niih’
Salah beberapa dari kami berteriak demikian, menggebu waktu kapan aster bisa pergi navdar. Mulai bosan, mulai bosan… tapi kakak SIGPW sepertinya kepekaannya beuh mantap: kami disetelin lagu pake speaker, mayan laah nyanyi cantik dulu walaupun bukan lagunya Al yang di putar.
Sekitar 3 kelompok lagi –termasuk Aster- yang tersisa. Tepat saat itu juga, hujan turun dengan duerasnya. Tiba-tiba cinta datang kepadaku Mba Bella dkk pulang ke wisma dan memberi kabar bahwa Navdar nggak jadi dilanjutin! Wuiw seneng-sedih beruntung gitu deeh. Kami nggak basah-basahan, Alhamdulillah. Navdar untuk selanjutnya diganti dengan materi pos di aula wisma.
Sermo memang cantik, dan sayang kalau nggak lihat waduk sermo. SIGPW 2015 saat itu ditawarkan oleh Mbak Tyas mau ke waduk sermo atau nggak. Awalnya semua berkata ‘Iya’ tapi kemudian ada ‘tidak’ di belakang. Akhirnya Attim yang saat itu maju ke depan untuk memimpin jalannya voting bertanya kepada salah beberapa orang kenapa nggak mau ke Waduk Sermo: alasannya adalah yang tadi udah terlanjur melakukan navdar, pakaiannya basah dan sudah tidak ada pakaian ganti yang tersisa lagi dan juga kalau ke waduk sermo kita harus jalan kaki padahal tempatnya lumayan jaaauuuh. Praktis, kami batal pergi ke waduk sermo.

Tapi Uut nggak mau tau! Dia ngotot pokoknya harus ke waduk sermo. Hmlala rupanya anak Lombok ini bosan liat Gili Trawangan makanya mau liat waduk sermo. Awalnya aku tidak ingin pergi ke waduk sermo karena aku habis sakit masuk angin sumpah mual banget, kembung, jadi satu. Uulala. Pici juga tadinya nggak mau berangkat gegara dianya lelah. Tapi apa boleh buat, wanita qolbu yang hatinya sedang berbunga-bunga ini ngotot untuk pergi ke waduk sermo, akhirnya kami berangkat dengan konsekuensi jam 3 sore udah sampe lagi di wisma untuk menghadiri acara penutupan. Uut, Upeh, Pici, Dea, Resta, Aing Macan, Anug, Riki, Andes, Deden, Umi, Abi + Mbabom, yoga, uly, isnia akhirnya pergi untuk memenuhi keinginan Uut Permatasari, takut nanti dimarahin ‘abang’ nya.
Menyusuri jalan berbukit, naik.. turun naik lagi turun lagi.. tapi karena kita semua senang mau liat waduk, bahagianya luar biasa. Perjalanan tidak terasa dan tiba-tiba aja udah sampe waduk ’Oh.. gini waduk sermo’ batinku. Kita belum sempat menikmati, tapi langsung mengeluarkan amunisi handal: iPhone pici. Cantik dikit cekrek, geser dikit cekrek. Uulala jebret.. fotonya banyak sedunia.
By the way, di waduknya kita kurang lebih hanya10 menit gara-gara ngejar waktu. Akhirnya kita memutuskan untuk pulang daripada ketinggalan bus. Rasanya cuapek luar biasa, belum sempat menikmati… langsung pulang aja. Hmmlala mana pas pulang aku, resta, uly, isnia masih digodain sama laki-laki pencuri jambu (kata umi) untungnya digodainnya ‘Assalamu’alaykum’ Alhamdulillah, dapet do’a.

Habis lolos dari laki-laki pencuri jambu, eh malah resta yang dicuri ‘perutnya’ oleh Bapak Bakso Pentol. Upeh nggak lapar, yasudah pergi duluan. Kami jalan lebih dulu kecuali resta, pici, yoga. Mereka masih di belakang dan you know jarak kami jaaauh sekali. Tapi kerennya, semakin kita jauh, kita semakin bisa lihat *Wah cieeee* Jadi, ketika kita udah di atas, anug bisa liat pici resta yang masih dibawah sambil neriakin petunjuk jalan
‘Woy, kanan woy!’
‘Oke makasih Anug!’
Serasa jalan milik aster.
Rasanya udah mau pingsan ketika wisma kembali ada di depan mata. Seneng-seneng luelah. Tapi ini konsekuensi, aster cinta konsekuensi dong: Ga dapet istirahat, packing langsung penutupan. Yang lain udah pada cantik-cantik sini masih pake baju geospace dengan keringat bersejarah rasa waduk sermo -_-
‘Dek kalian nama kelompoknya apa?’
‘Aster mas’
EHM.
Sesi penutupan dibuka ((sesi penutupan dibuka)) dengan saling bertukar kado silang dan ditutup dengan pemberian reward pada peserta terrajin, teraktif, kelompok terkompak (?), dan juga kelompok terkrik. Peserta terrajin dimenangkan oleh Ika, Anan; peserta teraktif diberikan pada Maya, Kelompok terkompak (?) Adalah Modis, dan kelompok terkrik adalaaaaaaahhhh…

ASTER! HMMLALA.

Terharunya anak-anak macan ini ketika Aing Teh Macan yang sangat legendaris maju ke depan untuk dikenakan selendang kardus berhiaskan kartu mainan anak-anak dan satu buah permen berwarna pink. Subhanallah, kami pun tidak menyangka bisa mendapatkan reward terlegendaris ini.
‘Nggak papa, daripada nggak menang’ –Pici
Karena bagi pici menjadi kelompok terkrik merupakan sebuah kemenangan. Biarkan Pici berkembang.
Bis kami sudah menunggu dan kami segera memilih tempat duduk. Pici, aku, Dimas duduk bertiga; Umi sama dea; Resta Uut Isnia; sisanya di belakang. Bis berjalan, ternyata tangan anug juga berjalan kedepanku, ke kursinya Umi.
‘Mba Risna ini dri Anug’
‘Apa ini dek?’
‘Jangan dibuka mbaak bukanya jam 21.55 nanti malam mba’
‘Apa sih ini kosong ya dek?’
‘Jangan dibuka mbaak, bukanya nanti jam 21.55’
Sumpah dasar anug alay.
Bis 1 sangat-sangat ramai apalagi bagian belakang, bagiannya anak-anak aster. Keramaian itu menghuyungku untuk memejamkan mata, uh ngantuk sedunia, aku tertidur.
‘HUAHAHHAAHHHAHA’
Ketawanya uut pici resta. Batinku. Aku terbangun dan ‘Pasti pici foto ya! Ahelah!’ mereka masih ketawa. Apalagi ketawanya pici yang super ngeselin. Ketawa puas tanpa suara. Semenjak saat itu, aku berusaha untuk tidak tidur dan memilih bergabung dengan pici dkk untuk ngerjain orang tidur (hahahaha) kami berhasil mendapatkan beberapa foto anak-anak macan yang lagi tiidur, dan juga aing macan sendiri. Di Bis isinya Cuma kita: srikandi aster yang berusaha tertawa seanggun mungkin biar anak-anak lain nggak pada curiga dan bangun. Tiba-tiba..
‘Hey pici! 2jwmxuhrxobqfy3 oy074927rymhfwns1 2uhe’
Suara anug yang serius deh sueeer nyaring ditambah logatnya yang uulala bikin semua orang bangun. Bener-bener terbangun dari tidurnya. Terbangun dengan muka yang berpikir tidak ada apapun yang barusan terjadi. Dan gebleknya lagi adalah dia nggak pernah sadar akan suaranya yang aduhai, dan terus –terusan manggil pici marah-marah nggak jelas. Tapi sebenernya bukan marah, dia mah nggak bisa marah. Tapi subhanallah cetarnya suaranya itu lho, menggemparkan bis satu.
‘Dek. Besok kalian kalau kkl nggak boleh berisik gini lho wwk’ –umi 
Setelah peristiwa persiapan pensi Ardvie, hari H ardvie hingga peristiwa di bus, ternyata aku telah membuat suatu kesalahan yang besar terkait dengan karakteristik personalianya aster. Dan sepertinya aku berdosa jika aku tidak merevisi karakteristik dari masing-masing mereka. Baik, mari kita ulangi kembali perkenalan personalia Aster setelah hasil pengamatan langsung yang sesungguhnya, yang tanpa mereka sadari sebenarnya mereka sedang menampaki diri mereka yang sesungguhnya!

1. Dimas Yunus Tirtana
Orang Kudus ini ternyata hobi nonton acara-acara tv yang sukanya nampilin orang-orang kesurupan dan sukanya meraung ‘Aing Teh Macan’ sampai sampai kalimat ‘Aing Teh Macan’ selalu melekat dalam benak Dimas. Dimas juga kayanya ngefans banget sama Al, dia yang menyebarkan virus ‘Bilang tidak yaa’ di kelompok Aster. Tapi, meskipun hobinya beginian Dimas tetap jadi ketua paling keren! Ketua yang menerima kesalahan-kesalahan anggotanya dengan senang hati, ketua yang di marah-marahin biasa aja dan bahkan bisa memberikan statement yang jelas dan sebenarnya terindikasi sebagai bentuk perlawanan HAHA. Ketua Aster yang satu ini tetap bijaksana dan benar-benar mengerti anak-anaknya satu persatu, bertanggung jawab, ah pokoknya Dimas ini Ketua Kelompok Aster Aing Teh Macan yang paling keren!
2. Andes Dias Purnama
Suka foto dan bikin caption hitz di Instagram. Selama Ardvie, Andes masih mempertahankan ke-mudah berbaur-nya ke setiap orang termasuk pada kami semua anak Aster. DIa manut-manut aja suruh ngapain, contohnya adalah ketika kita pensi dia mau berubah jadi ‘Desy’ dan didandanin dengan uh cantiknya subhanallah. Pake hijab pink dengan bibir merona. Nyenengin lah pokoknya. Ohiya Andes juga baik sedunia mau minjemin sweaternya ke Upeh yang lupa bawa jaket Hmmlala. Dan Upeh juga sempet ngilangin sweater Andes tapi Alhamdulillah ternyata dibawa Abdi dan kemarin sudah Upeh kembalikan. Kayanya Andes juga salah satu orang yang mau kubagiin nasi bungkusku karena terlalu banyak, haha. Makasih banyak yaa Andes!
3. Lalu Deden Pratama
Orang sibuk ini ternyata di Ardvie benar-benar berubah. Yang dulunya acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan, pada saat kita tiba di pos tertentu, dia benar-benar menyadari terkait tugas-tugas yang diberikan. Deden juga suka nolong tapi sekarang dia udah nggak polos seperti yang kita bayangkan. Katanya anak-anak, Deden sudah mulai bisa ngejek.
4. Deon Anggada Pratama
Nggak kembar kok sama Deden kok. Deon ini Pahlawan superheronya Aster saat permainan di pos 4, dia bener-bener jadi penjaga lilin Aster with his body wkwk. Kalau mau liat fotonya buka ig pici aja yha: fitrinvyt Deon ini mendadak juga jadi chef ala-ala yang gorengin kita kubis(?) plis banget yaa sebenernya. Kobis di goreng apa rasanya, hmmlala.
5. RIki Saputra
Diawal, RIki memang terlihat pendiam dan kalau dikasih kerjaan ya okeoke aja. Misalnya, bagi tugas sama aku tapi dia ku kasih porsi yang lebih banyak. Dia mau mau aja wkwk. Tapi ternyata saat Ardvie, dia membuka dirinya yang sebenarnya HAHA. Enggak ding Rik, aku mau muji kamu kok. RIki ini ternyata anak Gegama yang suka petualang, pas tracking malam dia yang paling berisik dikala beberapa dari kami takut dan lumayan lelah. Udah tau malem, di tengah hutan, jalan setapak, dia masih aja suka nyanyi-nyanyi nggak jelas. Tapi, satu yang kurang dari dia. Waktu kita lagi membuat formasi ikan pindang dan ikan gembung, dia ceritanya mau menceritakan kembali topic yang di angkat anug: Nina Bobo. Tapi php juga dianya, bilangnya tau cerita Nina bobo tapi sebenernya nggak tau (?) alibinya takut kita jadi nggak bisa bobo.
6. Amet
Amet pas ardvie rada badmood deh. Awalnya, hari sebelum Ardvie dia fine-fine aja dan masih suka mainan bola di hp bareng anug, tapi pas ardvie dia mendadak mageran. Dia nggak mau tampil pensi kayanya karena lagi badmood. Tapi Amet ini pahlawan Aster juga soalnya dia barisannya di belakang, so mau nggak mau ketika kita diberi minuman such as brotowali, dia harus ngehabisin yang paling banyak hmmlala, makasih ya Amet!
7. Anugrah Nurul Huda
Laki-laki puaaaling random sedunia! Alis badai yang membuat dirinya tampak polos ternyata hanya fiktif belaka. Anug ini ternyata suka banget yang namanya teriak-teriak berisik. Suaranya dan logat jambinya itu loh, beuh mantap. Udah diceritain kan ya dia ini yang bikin hampir semua orang yang tidur di bis satu jadi bangun gegara dia teriak-teriak. Selama Ardvie ini kita nggak pernah liat anug main bola di hp *yaiyalah hpnya kan di kumpulin* Tapi dibalik buerisiknya dia, dia juga pahlawan lho: dia yang kemana-mana bawain tas kita. Tas tracking yang berisi 3 minum air putih @1,5 liter; senter, sunscreen, masker, topi dll. Dan Anug ini juga ternyata so sweet. Tapi so sweetnya Cuma sama Umi. Umi dikasih hadiah special dari Anug yang nggak boleh di PAP. Aku curiga kayanya hadiahnya lipstick pink. Dia ini suka berantem sama pici. Panggilan sayangnya ke pici adalah ‘Enviyiti’
8. Dian Utari
Wanita qolbu asal Lombok yang ternyata ribet banget kalo mau make outfit. Pokoknya kalo uut mau make outfit, harus sesuai baik baju, kerudung, dan celana. Bahkan pas mau jogging ketika Dimas dan aku nungguin dia di kampus dia datangnya lamaaaaa banget. Usut punya usut, ternyata dia udah ganti baju sebanyak 3x hanya karena warnanya ga sesuai :’)) Tapi uut ini tergolong ga seberisik yang lain kok. Kalo anak-anak di kamar nyanyi dia tetep ikutan nyanyi sih tapi masih wajar kok. Oiya yang harus kalian tauuuu Uut dapet banyak penggemar nih selama Ardvie! Banyak atau satu yaa ut? :3 dapet hadiah sapu tangan lagi. Uuulala. Berawal dari sepatu nike abu-abu hingga ke hati. Uut punya lagu khusus yang dibuat dimas: Mau bilang cinta tapi kakak tingkat, bilang tidak yaaa~ UUULALAAA
9. Erthantia Dea
Chef benerannya Aster! Dea ini yang bikin saus asam manis extra lezat! Dea paling kecil di kelompok kami tapi kecil-kecil cabe rawit. Mana kuatnya subhanallah lagi. Karena saat Ardvie dia lagi sakit mukanya pucet sumpah tapi She acts like there was no matter happened. Dan Dea ini juga kalo di kamar beuh mantap nyanyi teruuusss plus polah yaa de yaaa wkwk kalau ku umbar nih tar buka aib banget. Dea yang keibuan ini juga nyuciin piring-piring uut ama pici ama upeh yang lagi mager sedunia. Makasih banyak Dea!
10. Resta Cahyani Putri
As known as Cahaya Ilahi. Resta ini kalo cerita, ngomongnya cepet banget tapi bikin lucu. Kalo di kamar paling awal banget kalo disuruh tiduran di Kasur, dan juga paling awal banget kalau di suruh nyanyi. Karaokeaaaan aja hobinya, hmmlala. Kalian tau kata ‘Whatcuganedu?’ ini Resta yang bikin-bikin. Kata yang sukses bikin Pici ketawa kepingkal-pingkal. Mana kalau suruh ngomong itu lucu banget, cepet banget. Ohiya Resta ini juga gampang pingin. Udah dua kali liat bapak penjual bakso pentol dia selalu nanya ‘Mbak boleh jajan nggak? Pingiiiin’ Padahal udah kuliah masih pengenan yaa res yaa. Inget penjual yang di depan wisma kan trus kamu pengen? Wkwk dan inget juga kan pas di waduk sermo kamu ngotot mau beli bakso pentol padahal kamu nggak bawa duit. Untung umi bawa jadi Resta nggak nangis.
11. Fitri Noviyanti alias Pici
Paling empuk. Claiming herself as Ikan gembung (atau kembung?) kalau kena panas berubah jadi udang. Merah. Aku kalau liat pici polah langsung ketawa, sumpah dia banyak polah di kamar dia ini temen duetnya dea. Dan pici ini beuh anak paling usil sedunia!! Kayanya dia ini rival beratnya anak-anak aster gegara dia sering banget bikin orang left group gara-gara usil send pic masa kecilnya anak-anak. Dan yang diambil adalah foto yang alay banget. Bikin speechless tapi kesel. Pici ini pasangannya Anug, udah sering banget berantem alay. Pici juga orang yang bikin orang-orang di bus 1 pada bangun yak arena berantem sama anug. Gimana nggak berantem, pici ngefotoin semua anak yang tidur -dan ada juga yang video- dan di share di grup. Ngeselin nggak : ) Pici ini anak pertama dan punya adek, sampai sekarang upeh masih nggak percaya kok ada anak pertama yang seusil dia. Pici, segera bertobat yha :’) tapi pici ini yang bikin aster rame. Oiyaaa dia ini pencetusnya ‘Hmmlala’. Satu lagi perkataannya pici yang aku suka ketika ada yang Tanya ‘Ada yang punya kresek?’ dan semua orang diam. Kemudian pici bilang ‘Diam itu emas, emas itu kaya, kaya berarti punya’ Hmmlala.
12. Upeh
Paling pendiam, kalem, rajin menabung, ga banyak ube rampe :3

Nah! Begitulah profil anak-anak aster yang sebenarnya! Sangat berbeda bukan dengan penjelasanku yang pertama? Maaf ya, Upeh khilaf. Karena ternyata kalian anak-anak aster, telah membuka tabir kalian masing-masing dan aku harus mengutarakannya daripada aku berdosa.
Udah 12 halaman niih sekian dulu yaa cerita Aster in Ardvie yang sangat random. Maafin, upeh nggak bisa buat kata-kata romantic. Karena kata-kata romantic nan puitis sudah ada spesialisnya: fitri-nvyt.tumblr.com anak geografi pembangunan wilayah yang punya pacar anak geologi.
Dan ini dia penampakan kami!

image


Baca ini juga, yuk!

0 comments